Viral Video Kecurangan Pemain Badminton di Sirnas B 2025, PB Exist Buka Suara dan Tegur Atlet
Drajat Sugiri April 20, 2025 06:08 AM

TRIBUNNEWS.COM - Ramai video kecurangan yang beredar di media sosial dalam gelaran Sirnas B Kepulauan Riau-Batam 2025, Minggu (20/4/2025).

Pemain besutan PB Exist Badminton Club di nomor tunggal putra melakukan kecurangan ketika tanding di babak perempat final Sirnas B Kepulauan Riau-Batam 2025.

Dalam video yang beredar di TikTok, terlihat sang atlet yang tengah bertanding meremas shuttlecock ketika akan melakukan serve. Di mana cara tersebut dinilai merugikan pemain lawan.

Pasalnya efek yang ada jika cock diremas, membuat laju shuttlecock menjadi lebih cepat.

Terbukti dari video ketika pemain lawan melakukan return serve dan mengangkat cock, lajunya lebih cepat hingga keluar lapangan.

Ketika cock keluar tentu menguntungkan pemain besutan PB Exist yang pada akhirnya memenangkan pertandingan.

Gegara hal tersebut, video cuplikan pertandingan berbau kecurangan jadi ramai diperbincangkan.

PB Exist langsung berikan klarifikasi terkait adanya kecurangan yang viral.

Melansir Instagram resmi PB Exist, @existbadmintonclub_, menjelaskan bahwa pihak klub sudah memberikan teguran keras kepada atlet yang bersangkutan.

"Exist Badminton Club tidak mentolelir segala bentuk kecurangan dan menjunjung tinggi sikap sportifitas dalam setiap pertandingan dimanapun," bunyi klarifikasi dari klub.

"Mengenai video dugaan kecurangan yang dilakukan atlet muda binaah Exist Badminton Club di Sirnas B Kepulauan Riau-Batam, kami telah memberikan teguran keras kepada atlet yang bersangkutan, serta melarang ia untuk menang di pertandingan semifinal selanjutnya sebelum video itu beredar di media sosial."

"Sanksi internal dari klub juga akan diberikan untuk meningkatkan disiplin dan mental juara dari atlet binaan."

"Exist Badminton Club berpendirian bahwa sikap sportif harus menjadi landasan yang kuat dalam membentuk seorang calon juara. Kemenangan bukan diraih dengan hal yang mengotori semangat sportifitas," sekian klarifikasi dari Ketua Harian PB Exist, Harry Hartono.

Sedikit mengulik soal bagaimana kecurangan terjadi, sang pemain diketahui tengah berjuang di babak perempat final melawan atlet besutan PB Djarum.

Di poin krusial 20-19, sang pemain meminta ganti shuttlecock.

Dapat shuttlecock baru, ia langsung menyembunyikan di belakang badan dan terlihat tengah meremas cock.

Seperti yang dijelaskan di awal, efek meremas shuttlecock membuat laju cock menjadi lebih cepat.

Setelah kejadian tersebut, ketika sang atlet melakukan serve, pengembalian dari lawan mengangkat cock dan melebar keluar lapangan.

Praktis kemenangan dipastikan oleh pemain besutan Exist dan berhak melenggang ke semifinal.

Namun seperti bunyi teguran dari PB Exist, sang atlet tidak menang di babak semifinal sebagaimana mengutip tournament software PBSI.

Di mana ia kalah dari pemain binaan PB Djarum di babak semifinal.

Imbas dari kecurangan dan teguran yang didapat oleh sang atlet tentu merugikan.

Selain dipaksa mengalah sesuai bunyi klarifikasi PB Exist, dia juga kehilangan kesempatan ke final.

Ditambah, cara yang ia gunakan untuk meraih hasil manis di Sirnas B Kepulauan Riau-Batam 2025 merusak sportifitas.

(Niken)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.