Ramainya Peziarah di Masjid Al Mukkarramah, Wisata Religi bagi Pengunjung
Mariana April 20, 2025 08:08 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Masjid Al Mukkarramah di Desa Banua Halat Kiri, Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, kembali menjadi tujuan wisata religi bagi rombongan peziarah, akhir pekan ini.

Pantauan Banjarmasinpost.co.id, Minggu (20/4/2025), usai pelaksanaan salat dzuhur, halaman masjid tampak ramai oleh dua rombongan ziarah dari dua kabupaten berbeda. Sebuah bus mini membawa 55 jamaah dari Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, sementara satu unit bus besar membawa jamaah yang  mayoritas ibu-ibu dari Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar.

Masjid Al Mukkarramah memang dikenal sebagai salah satu masjid tertua di Tapin yang juga telah ditetapkan sebagai cagar budaya. 

Arsitektur khas masa silam berpadu nuansa religius menjadikannya salah satu destinasi ziarah spiritual yang kian diminati.

Marjuan, pimpinan rombongan peziarah dari Handil Bakti, mengaku sengaja membawa jamaah untuk mengunjungi masjid tua tersebut sebagai bagian dari rangkaian wisata religi.

“Masjid ini tidak hanya indah dan tua, tapi juga penuh sejarah. Banyak ulama besar Kalimantan Selatan yang lahir atau punya hubungan spiritual dengan tempat-tempat seperti ini,” ujarnya.

Sebelum singgah di Masjid Al Mukkarramah, rombongan lebih dulu berziarah ke makam para ulama tersohor seperti Datu Suban, Datu Sanggul, dan Datu Nuraya. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan ke Makam Datu Qabul di Margasari, Kecamatan Candi Laras Utara, sebelum kembali ke Barito Kuala.

“Tujuannya bukan hanya jalan-jalan, tapi mengamalkan nilai-nilai keislaman, meneladani perjuangan para Datu, dan tentu berharap keberkahan,” ucap Marjuan.

Kunjungan para peziarah seperti ini menunjukkan bahwa masjid dan makam ulama di Kalimantan Selatan tidak hanya menjadi tempat ibadah dan perenungan, tapi juga menjadi penyambung nilai sejarah dan budaya Islam Banua.

Pemerintah Desa Banua Halat Kiri sendiri terus melakukan pembenahan dan menjaga kelestarian masjid ini sebagai ikon religius dan budaya. Setiap akhir pekan, masjid ini tak pernah sepi dari rombongan ziarah, baik dari dalam Tapin maupun luar daerah.

Dengan semakin banyaknya minat masyarakat untuk berwisata religi, Banua Halat Kiri tak hanya jadi tempat beribadah, tapi juga destinasi spiritual yang menyatukan sejarah, budaya, dan keberkahan.
(Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.