TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus.
Dirinya mengenang pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu sebagai sosok yang humanis, sederhana, dan penebar damai di kancah global.
"Kami ikut belasungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus pada Senin pagi, 21 April 2024, waktu Roma Vatikan. Beliau dikenal sebagai tokoh yang humanis, sederhana, dan penebar damai di ranah global," ujar Haedar kepada Tribunnews.com, Senin (21/4/2025).
Haedar Nashir mengisahkan pertemuan langsungnya dengan Paus Fransiskus pada 24 Februari 2024 di Vatikan.
Saat itu dirinya menghadiri penyerahan penghargaan Zayed Award for Human Fraternity.
Dalam pertemuan itu, Haedar melihat langsung kepribadian hangat dan bersahaja dari Paus.
"Penerimaannya penuh persaudaraan, penyantun, bahkan diselingi humor yang hangat. Paus Fransiskus dikenal bersahaja dengan slogan Miserando atque eligendo atau Rendah Hati dan Terpilih,” tuturnya.
Haedar menambahkan, Paus Fransiskus adalah tokoh inklusif yang konsisten menggalang semangat kemanusiaan dan perdamaian lintas iman.
Bersama Grand Syaikh Al-Azhar Ahmad At-Thayib, Paus pernah menerima Zayed Award pada tahun pertama penghargaan itu diberikan.
Pada tahun 2024 ini, penghargaan yang sama diterima oleh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, yang membawa delegasi Indonesia bertemu dengan Paus di Vatikan dan Grand Syaikh Al-Azhar di Abu Dhabi.
"Kita kehilangan tokoh dan pemimpin utama Katolik yang hidupnya diabdikan untuk kehidupan kemanusiaan yang religius, saling toleran dan menyayangi, serta menegakkan perdamaian untuk dunia,” ucap Haedar.
Dirinya berharap warisan moral dan spiritual dari Paus Fransiskus menjadi inspirasi nyata bagi masyarakat dunia, terutama dalam menghadapi krisis kemanusiaan dan polarisasi global yang semakin tajam.
"Semoga inspirasi dan jejak Paus Fransiskus untuk kemanusiaan dan perdamaian dunia menjadi salah satu pendorong terciptanya tatanan dunia damai yang masif dan autentik—ketika panggung global saat ini masih diwarnai oleh perangai sebagian tokoh politik dunia yang ugal-ugalan dan anti-damai," pungkasnya.
Seperti diketahui, Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025) pagi waktu setempat.
Kabar duka ini diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Gereja Romawi Suci.
“Pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Paus Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya,” kata Kardinal Kevin Ferrell dalam sebuah pernyataan.