Dokter PPDS Unsri Ditendang Testisnya hingga Pendarahan, RS Investigasi
kumparanNEWS April 22, 2025 04:40 PM
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerima laporan dugaan kekerasan yang dilakukan oleh seorang dokter konsulen kepada seorang dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi di Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan.
Insiden ini terjadi di Rumah Sakit Umum (RSUP) Mohammad Hoesin Palembang, tempat dokter PPDS tersebut menempuh pendidikan spesialis.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, membenarkan bahwa dokter PPDS Anestesi tersebut menerima kekerasan fisik di bagian testis hingga mengalami hematoma, yaitu penumpukan darah di dalam atau sekitar testis.
“Sudah diketahui. Yang saya dapatkan laporannya seperti itu (konsulen tersebut menendang bagian testis),” kata Aji, Selasa (22/4).
Saat ini, pihak rumah sakit sedang melakukan investigasi terhadap dokter konsulen tersebut untuk mengambil keputusan selanjutnya.
“Sedang diinvestigasi lebih lanjut oleh pihak RS sebelum diambil tindak lanjut,”ucapnya.
Perbesar
Gedung RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Foto: Facebook/@RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Sebelumnya beredar di sebuah media sosial, seorang konsulen melakukan kekerasan fisik dengan cara menendang bagian testis seorang dokter PPDS Anestesi di RSUP Mohammad Hoesin Palembang.
Dokter PPDS Anestesi sedang menempuh pendidikan di PPDS FK Unsri bertempat di RSUP Mohammad Hoesin Palembang.
Dari kejadian tersebut, dokter PPDS segera dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan mengalami pendarahan pada testisnya hingga terjadi hematoma. Penumpukan darah di bagian atau di sekitar testis terjadi biasanya disebabkan oleh cedera.