Citra satelit Google Earth yang diperbarui dari pangkalan angkatan laut China menunjukkan sedikitnya ada enam kapal selam nuklir, menurut analis angkatan laut Alex Luck.

Layanan Google Maps dan Google Earth mengambil citra satelit dan tampilan jalan dari hampir setiap area yang dapat diakses di planet ini. Namun, ada beberapa tempat yang tidak ingin dilihat oleh pemerintah di seluruh dunia, misalnya, beberapa pangkalan militer dan markas besar keamanan nasional.

Namun, banyak yang bisa dilihat oleh semua orang. Dalam pembaruan terbaru citra satelit Google dari Pangkalan Kapal Selam Pertama Qingdao, di Shandong, China, setidaknya enam kapal selam nuklir dapat dilihat.

Meskipun kapal-kapal tersebut mencakup satu kapal selam Ship Submersible Ballistic Nuclear (SSBN), kapal selam tersebut kemungkinan dipersenjatai secara konvensional. Satu kapal yang terlihat oleh Luck di darat tampaknya sedang menjalani perawatan atau sedang dibongkar.

Negara yang memiliki kebijakan tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu ini sebagian besar memiliki penangkal nuklir berbasis darat dan udara, meskipun baru-baru ini telah menambah armada bawah lautnya yang berkemampuan nuklir.

"Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) China memiliki armada kapal selam bertenaga nuklir dan armada kapal selam diesel-listrik yang tangguh," jelas Nuclear Threat Initiative.

"Saat ini PLAN tengah mengembangkan kemampuan kapal selam bertenaga nuklirnya, armada kapal selam diesel-listriknya tetap menjadi tulang punggung kekuatan kapal selam China. Menurut laporan pemerintah Amerika Serikat, PLAN diperkirakan akan menambah armadanya menjadi 65 kapal selam pada tahun 2025," tambah laporan tersebut.