Bicara Sopan Pada ChatGPT Ternyata Bikin Rugi Besar
GH News April 22, 2025 09:05 PM

Sopan terhadap AI seperti ChatGPT mungkin dilakukan beberapa orang karena memang mirip bicara pada manusia. Namun siapa sangka kesopanan itu biayanya mahal.

CEO OpenAI Sam Altman, perusahaan yang membuat ChatGPT, mengakui bahwa ucapan kesopanan sederhana seperti mengucapkan tolong dan terima kasih kepada bot ChatGPT menghabiskan biaya listrik yang sangat besar bagi perusahaan.

Altman mengungkapkan itu ketika seorang pengguna di X bertanya tentang dampak finansial kesopanan ke AI terhadap biaya operasional OpenAI. Altman menyebut bahwa kerugiannya adalah puluhan juta dolar "Anda tidak pernah tahu," katanya yang dikutip detikINET dari Futurism.

Chatbot seperti ChatGPT berjalan pada model bahasa besar (LLM), yang bergantung pada infrastruktur komputasi di data center. Mereka butuh ribuan GPU kinerja tinggi agar dapat beroperasi efisien. GPU melakukan pemrosesan dalam jumlah besar untuk menginterpretasikan perintah dan menghasilkan respons real time.

Data center membutuhkan listrik dalam jumlah yang sangat besar. Diperkirakan bahwa menghasilkan satu respons yang ditulis AI, seperti email atau paragraf pendek, dapat menghabiskan energi 0,14 kilowatt-jam (kWh), setara dengan menyalakan 14 bohlam LED selama satu jam.

Mengingat miliaran interaksi terjadi tiap hari, penggunaan energi kumulatif jadi signifikan. Secara global, data center menyumbang sekitar 2% dari total konsumsi listrik. Dengan meningkatnya permintaan layanan AI generatif seperti ChatGPT, ahli memperingatkan angka ini dapat meningkat tajam beberapa tahun mendatang.

Meskipun beberapa orang mungkin menganggap interaksi sopan dengan chatbot tidak perlu, beberapa ahli AI berpendapat bahwa kesopanan secara signifikan membentuk interaksi AI secara positif. "Ketika menunjukkan kesopanan, kemungkinan besar ia akan bersikap sopan juga," sebut Microsoft WorkLab.

Kesopanan ke AI memang makin umum. Survei tahun 2024 mengungkap sekitar 67% pengguna Amerika menggunakan bahasa sopan saat interaksi dengan chatbot. Mayoritas (55%) percaya kesopanan adalah hal benar secara etis, sementara 12% lainnya dengan bercanda menyatakan bahasa sopan adalah agar AI tidak memberontak.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.