LG Hengkang dari Konsorsium Baterai Mobil Listrik RI, Prabowo Yakin Ada Gantinya
kumparanBISNIS April 22, 2025 09:40 PM
Konsorsium Korea Selatan yang dipimpin oleh LG telah memutuskan untuk menarik proyek senilai sekitar 11 triliun won atau USD 7,7 miliar, angka itu setara Rp 129,9 triliun (kurs Rp 16.876 per dolar AS), untuk membangun rantai pasokan baterai kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) di Indonesia.
Presiden Prabowo yakin bakal ada perusahaan lain yang tertarik menggarap proyek batrei kendaraan listrik di dalam negeri.
"Ya pasti [ada perusahaan lain] ada tunggu aja. Indonesia besar, Indonesia kuat, Indonesia cerah," kata dia ditemui di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/4).
Sebelumnya, diberitakan Yonhap News Agency, konsorsium tersebut, yang meliputi LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp dan mitra lainnya, telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan perusahaan milik negara untuk membangun ekosistem baterai EV.
Inisiatif tersebut berupaya untuk mencakup seluruh proses mulai dari pengadaan bahan baku hingga produksi prekursor, bahan katode, dan pembuatan sel baterai. Indonesia adalah produsen nikel terbesar di dunia, bahan utama dalam baterai EV.
Sumber industri mengatakan konsorsium telah memutuskan untuk menarik proyek tersebut, setelah berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia, karena adanya pergeseran dalam lanskap industri, khususnya yang disebut jurang EV, yang merujuk pada perlambatan sementara atau puncak permintaan EV global.
"Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut," kata seorang pejabat dari LG Energy Solution.
"Namun, kami akan melanjutkan bisnis kami yang ada di Indonesia, seperti pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power), usaha patungan kami dengan Hyundai Motor Group," tambahnya.