TRIBUNNEWS.COM - Puluhan siswa di Cianjur, Jawa Barat, mengalami keracunan.
Total, ada lebih dari 70 orang siswa dari dua sekolah yang alami keracunan usai menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (BMG).
Dua sekolah yang siswanya alami keracunan, yakni MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur.
Mendengar hal tersebut, Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdias, pun menginstruksikan Puskesmas untuk siaga dan berkoordinasi dengan sekolah terkait.
"Kita sudah menginstruksikan setiap puskesmas untuk siaga dan terus berkoordinasi dengan pihak sekolah. Sekolah juga sudah diminta untuk melakukan pendataan kepada para korban," ucap Wahyu, dikutip dari TribunJabar.id, Selasa (22/4/2025).
Ia juga mengaku terkejut atas peristiwa puluhan siswa yang keracunan ini.
"Saya cukup sedih dan kaget, anak-anak kita harusnya sekolah, malah mendapat musibah seperti ini," katanya.
Selain itu, ia menuturkan, pihak-pihak terkait tengah melakukan penyelidikan soal penyebab puluhan siswa keracunan.
"Beberapa sampel makanan serta muntahan dari korban keracunan, akan diteliti untuk mendapatkan sumber penyebabnya," katanya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas MAN 1 Cianjur, Rahman Jaenudi, menuturkan dari data yang ia peroleh, ada 55 siswa yang alami keracunan.
"Sebagian besar siswa yang mengalami gejala sempat menjalani perawatan di rumah sakit sudah pulang. Namun masih ada beberapa siswa yang masih dirawat," katanya saat dihubungi TribunJabar.id, Selasa (22/4/2025).
Ia menuturkan, sebagian siswa telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah mendapatkan perawatan.
"Sampai saat ini jumlah siswa yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 5 orang. Sebagian besarnya sudah diizinkan pulang," katanya.
Dihubungi di kesempatan berbeda, Kepala SMP PGRI 1 Cianjur, Rika Mustikawati menuturkan, di sekolahnya ada 23 siswa yang alami gejala keracunan.
Dari 23 siswa, tiga di antaranya dirawat di rumah sakit.
"Sejak semalam kita sudah menerima laporan soal siswa yang mengalami keracunan. Hingga kini pun kita terus berkomunikasi dengan para orang tua siswa," katanya.
Ia juga menuturkan, para guru juga ikut menyantap hidangan MBG.
Tiga orang guru pun alami gejala keracunan ringan.
"Ada tiga guru yang mengalami keracunan, tapi kondisinya ringan, sehingga bisa ditangani secara mandiri di rumah," katanya.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Fauzi Noviandi)