TRIBUNMANADO.CO.ID - Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling (YSK), resmi melantik 21 Staf Khusus (Stafsus) pada Selasa, 22 April 2025.
Para Stafsus ini merupakan figur-figur pilihan dari berbagai latar belakang akademisi, politisi, praktisi hukum, pensiunan Polri, tokoh masyarakat, hingga mantan kepala daerah.
Pelantikan ini sekaligus menjadi langkah strategis Gubernur YSK untuk membentuk tim penasihat yang mampu mempercepat realisasi visi, misi, dan program prioritas Pemprov Sulut.
Pelantikan ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) secara simbolis kepada Drs Ferdinand E.M Mewengkang, yang ditunjuk sebagai Koordinator Staf Khusus sekaligus Stafsus Bidang Pemerintahan dan Pengembangan SDM.
“Kita butuh akselerasi. Staf Khusus ini adalah jembatan antara Gubernur dan masyarakat. Mereka akan memperkuat koordinasi lintas sektor yang selama ini menjadi tantangan,” ujar Ferdinand.
Ferdinand juga menegaskan bahwa meski masing-masing staf memiliki bidang khusus, mereka harus siap menjalankan tugas lintas sektor sesuai dengan arahan langsung dari Gubernur.
“Ini kerja tim. Meski bidang sudah ditentukan dalam SK, tapi mandat Gubernur bisa melampaui itu,” tegasnya.
Sementara itu, Stafsus Bidang Kepemudaan Fariest Soeharyo menekankan komitmennya untuk terus mengawal visi-misi YSK, sejak awal pencalonan hingga masa kepemimpinan.
“Kami akan menjadi mata dan telinga Gubernur di tengah masyarakat. Fokus kami adalah mengawal penuh janji-janji kampanye agar bisa benar-benar diwujudkan,” katanya.
Stafsus Bidang Perikanan dan Kelautan, Reza Sofian, turut menegaskan bahwa keberadaan Stafsus bukan untuk menambah beban birokrasi, melainkan memperkuat kinerja Gubernur.
“Kami harus menjadi solusi, bukan beban. Fokus kami adalah melompat lebih jauh dalam 100 hari kerja Gubernur dengan ide-ide strategis dan terobosan nyata,” ungkapnya.
Drs Ferdinand E.M Mewengkang – Pemerintahan dan Pengembangan SDM / Koordinator Staf Khusus
Max Lomban – Kebudayaan
Prof Grevo Gerung – Pendidikan
Dr. Fiko Inga, S.IP., M.Si – Politik dan Kebijakan
Prof Benny Pinontoan – Pembangunan Sumber Daya Alam
Recky Harry Langie – Investasi
Dr Magdalena Wullur, SE, MM., MAO, CMILT – Perencanaan Pembangunan
Olvie Limpele – Sosial Kemasyarakatan dan Kerohanian
Fariest Soeharyo – Kepemudaan
Herold V Kaawoan – Pemberdayaan Masyarakat
Marlina Moha Siahaan – Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Samuel Patabang – Ekonomi dan Pembangunan
Daniel Duma – Pertambangan dan Energi
Christian Yokung, S.Kom – Olahraga
Ir Johan Victor Malonda – Perhubungan
Dr Devi Malalantang – Pariwisata
Reza Sofian, SH – Perikanan dan Kelautan
John Sada, SH., MH – Hukum dan HAM
Nurjanah Seliani – Hubungan Antar Lembaga
AKBP (Purn) Tommy Lahama – Kesatuan Bangsa
Lucky Longdong – Pertanian
Prof. Grevo Gerung adalah sosok akademisi visioner asal Manado, lahir 18 Maret 1965. Ia merupakan Profesor di Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) dan ahli di bidang biodiversitas rumput laut.
Ia menempuh pendidikan sarjana di Unsrat, lalu meraih gelar master di Ryukyus University Jepang, dan gelar doktor di Hokkaido University.
Grevo dikenal sebagai peneliti tangguh yang fokus pada taksonomi, bio-ekologi, dan pengembangan produk rumput laut, serta mengajar dari jenjang S1 hingga S3.
Kariernya moncer di Unsrat, bahkan sempat menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik setelah sebelumnya terpilih sebagai Dekan Fakultas Perikanan.