Program talkshow Overview Tribunnews edisi Rabu, 23 April 2025 akan membahas tema Kontroversi Isu 'Matahari Kembar' Prabowo Jokowi.
Politik Indonesia tengah diramaikan dengan istilah 'Matahari Kembar'.
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan ada figur lain di luar Presiden, yang dinilai masih punya pengaruh, kekuatan dan mampu mengorkestrasi kepentingankepentingan politik di masamasa mendatang.
Kita akan membahasnya dalam acara Overview malam ini pukul 19.00 WIB, bersama narasumber:
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago
Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra
Link YouTube:
Istilah 'Matahari Kembar' ini muncul bermula dari kunjungan silaturahmi sejumlah menteri dari Kabinet Presiden Prabowo Subianto ke kediaman Presiden ke7 Joko Widodo di Jalan Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, pada Jumat (11/4/2025) siang.
Kala itu, kunjungan menteri Prabowo disebut dalam rangka momen silaturahmi Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
Beberapa menteri yang sowan ke Jokowi menyebut Presiden ke7 RI itu, dengan sebutan 'bos' mereka.
Selain itu, Peserta Didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Serdik Sespimmen) Polri Pendidikan Reguler (Dikreg) ke65 juga sempat menemui Jokowi pada Kamis (17/4/2025) di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari.
Pertemuan tersebut, disebut sebagai momen silaturahmi antara para perwira muda Polri dengan Jokowi, sekaligus ajang diskusi terkait kepemimpinan di masa depan.
Sementara itu, pihak Istana melalui Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi membantah terkait isu 'Matahari Kembar.
Hasan Nasbi mengatakan, kunjungan para menteri Prabowo ke Jokowi merupakan silaturahmi Lebaran.
Oleh karena itu, ia meminta hal itu tidak ditafsirkan secara politik.
Hasan Nasbi juga menyebut tak ada yang istimewa dalam kunjungan tersebut karena momen silaturahmi dalam suasana Lebaran.
Hal senada juga disampaikan Presiden ke7, Joko Widodo. Jokowi menegaskan, hanya ada satu 'matahari' dalam pemerintahan Indonesia, yakni Presiden Prabowo Subianto.
Ia menjelaskan, kunjungan para menteri dan wakil menteri ke rumahnya merupakan hal yang biasa dan hanya untuk bersilaturahmi.
Jokowi menampik anggapan dalam pertemuan tersebut, para menteri dan wakil menteri meminta saran atau masukan darinya.