Grid.ID- Siapa sangka, profesi debt collector yang kerap dipandang sebelah mata ternyata menyimpan potensi penghasilan yang mengejutkan. Di balik kerasnya pekerjaan dan risiko hukum yang mengintai, para debt collector di berbagai wilayah Indonesia justru bisa mengantongi gaji yang tidak main-main.
Bahkan ada yang menyamai gaji manajer perusahaan BUMN.Fakta mencengangkan ini terungkap dari berbagai sumber, mulai dari laporan kasus penarikan paksa kendaraan di Semarang, hingga kisah pelamar kerja di perusahaan debt collector pinjaman online (pinjol).
Pada 7 September 2023, kasus penarikan paksa mobil yang melibatkan delapan debt collector di Kota Semarang menjadi sorotan publik. Dalam konferensi pers yang digelar Polda Jateng pada 7 Desember 2023, sebagaimana dikutip dari GridOto, salah satu tersangka berinisial TBG (46) yang merupakan pimpinan kelompok kecil dari perusahaan penagihan PT Rajawali Dana Perkasa, mengungkapkan bahwa dirinya menerima gaji tetap sebesar Rp 30 juta per bulan.
Tidak hanya itu, setiap kali berhasil menarik kendaraan, ia mendapat upah tambahan antara Rp 15 juta hingga Rp 50 juta per unit mobil, tergantung jenis dan kemewahan kendaraan yang ditarik. Angka ini tentu membuat banyak orang melongo, mengingat nominal tersebut bahkan melampaui gaji bulanan banyak profesional di sektor formal.
Namun, cerita berbeda datang dari dunia debt collector pinjaman online (pinjol). Melansir laporan dari Tribunnews.com pada 21 September 2023, seorang pelamar kerja bernama Egoo menceritakan pengalamannya saat mengikuti proses seleksi di salah satu kantor debt collector pinjol di kawasan Depok, Jawa Barat.
Ia mengaku terkejut dengan suasana kantor yang penuh dengan teriakan dan makian dari para DC yang sedang menagih utang lewat telepon. Menurut pengakuannya, mayoritas pekerja di sana adalah lulusan baru yang direkrut secara masif tanpa pengalaman, dan diberi pelatihan untuk menjadi “galak” dalam menagih agar target bulanan tercapai.
Dikutip dari Nova.grid.id, gaji yang ditawarkan pada saat itu pun sangat rendah. Gaji terkecil sebesar Rp 800 ribu per bulan, terutama jika target penagihan tidak tercapai.
Perbedaan gaji ini semakin terlihat jelas ketika melihat data dari situs Gajimu.com tahun 2023. Untuk level pemula, gaji debt collector berkisar antara Rp 2.188.145 hingga Rp 3.426.839 per bulan.
Sementara mereka yang telah memiliki pengalaman kerja selama lima tahun bisa memperoleh gaji antara Rp 2.387.675 hingga Rp 3.679.921 per bulan. Bahkan, dalam portal Indeed, gaji debt collector di Jakarta bisa mencapai rata-rata Rp 6 juta per bulan, tergantung perusahaan dan area kerja.
Namun, seiring bertambahnya tahun, gaji debt collector meningkat. Menurut data dari portal pencari kerja Indeed yang diperbarui pada 13 Mei 2024, rata-rata gaji pokok seorang debt collector di Jakarta berada di angka Rp 9.714.742 per bulan.
Di Tangerang, angka ini sedikit lebih rendah, yaitu sekitar Rp 4.501.328 per bulan. Nominal ini bisa dianggap cukup besar, apalagi jika dibandingkan dengan gaji pekerja level menengah lainnya di kota-kota besar.
Dengan melihat keseluruhan data tersebut, terlihat jelas bahwa profesi debt collector memiliki variasi gaji yang sangat besar. Mulai dari hanya Rp 800 ribu bagi DC pemula di sektor pinjol, hingga puluhan juta rupiah bagi mereka yang beroperasi di lapangan dengan tugas penarikan kendaraan. Perbedaan ini sangat bergantung pada wilayah kerja, sektor usaha (offline atau online), jenis penagihan, dan tentunya pengalaman serta posisi dalam struktur organisasi penagihan.
Profesi debt collector memang memiliki reputasi yang penuh tantangan, baik secara etika, hukum, maupun psikologis. Namun, bagi sebagian orang, terutama yang telah berada di level atas dalam struktur tim penagihan, pekerjaan ini dapat menjadi sumber penghasilan yang luar biasa. Meski demikian, tetap penting bagi pekerja maupun masyarakat untuk memahami batasan hukum dan regulasi yang berlaku, terutama dalam hal penagihan utang agar tidak melanggar hak-hak konsumen.