TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul menyampaikan informasi bahwa untuk sementara tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa magnitudo 6,2 yang terjadi pada Rabu (23/4/2025) siang waktu setempat atau sore waktu Indonesia.
"Laporan sementara darı satgas ıstanbul dan KJRI belum ada laporan mengenaı korban WNI," kata Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Turki Achmad Rizal Purnama melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta.
Ia mengatakan total WNI yang berada di lingkup KJRI ada sekitar 2.648 orang.
Mereka umumnya adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) profesional yang bekerja di industri perhotelan dan spa.
Pekerja (profesional dan semi skilled) 864 orang, pelajar 776 orang serta menikah dengan Warga Negara Turki (WNT) sebagai 669 orang.
Sementara di Istanbul total WNI adalah 1.797 orang, pelajar 335 orang, sisanya pekerja dan WNI menikah dengan WNT.
"Di kota Istanbul ada 1.797 orang dan kota di sekitar Istanbul 2.648 orang," jelas Ahmad Rizal.
Dikutip dari Tribunnews.com, berdasarkan laporan Otoritas Bencana dan Darurat Turkiye (AFAD) gempa ini bertitik pusat di 40 kilometer barat daya Istanbul tepatnya Laut Marmara, lepas pantai Distrik Silivri dengan kedalaman 10 kilometer.
Belum ada info resmi terkiat jumlah korban maupun kerusakan terkait bencana ini.
Namun laporan TGRT menyebut satu orang terluka karena panik kemudian melompat dari balkon sebuah gedung ketika gempa terjadi.
Dilaporkan gempa ini juga dirasakan negara tetangga seperti Bulgaria, Yunani dan Romania.