Momen Lapas Kelas 1 Medan Kembali Razia Blok E Gedung T3 dan Lakukan Tes Urine ke Warga Binaan
Abdan Syakuro April 24, 2025 02:07 AM

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Medan kembali melakukan pemeriksaan di dalam hunian.

Razia tersebut dilakukan sebanyak tiga kali usai adanya kabar peredaran narkoba di Lapas.

Razia gabungan yang berlangsung pada Rabu (23/4/2025) dini hari, menyisir seluruh kamar yang ada di dalam Blok E Gedung T3.

Satu persatu, warga binaan dan barang yang ada di dalam kamar pun di periksa secara detail.

Hasilnya, petugas tidak menemukan barang bukti apa pun dari dalam kamar, baik itu Narkoba maupun benda terlarang lainnya.

Selain razia, pihak Lapas juga melakukan tes narkoba kepada warga binaan yang ada di dalam Blok E, hasilnya tak ada yang positif narkoba.

Kalapas Kelas 1 Medan Herry Suhasmin mengatakan, razia yang mereka lakukan untuk memastikan semua warga binaan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum.

"Saya perintahkan seluruh jajaran pengamanan untuk melakukan razia setiap 2 hari sekali, ini untuk membuktikan bahwa saya tidak akan memberi celah sedikit pun kepada warga binaan untuk bisa berbuat hal negatif di dalam Lapas," kata Suhasmin, Rabu (23/4/2025).

Selain itu, Suhasmin juga memperingatkan seluruh petugas yang ada untuk tidak bermain-main dengan membantu menyelundupkan sejumlah barang terlarang masuk ke dalam lapas.

Jika ditemukan, petugas yang terlibat akan di beri sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

"Selama saya menjabat sebagai Kalapas, saya tidak ingin ada peredaran narkoba maupun hp di dalam lapas. Setiap barang kunjungan yang masuk ke dalam Lapas selalu kita periksa dengan ketat. Dan untuk petugas saya selalu peringatkan jika ada yang berani membantu menyelundupkan barang terlarang masuk ke dalam lapas akan di beri sanksi sesuai ketentuan yang berlaku," ungkapnya.

Sementara itu, Kakanwil Ditjenpas Sumut, Yudi Suseno mengatakan, jika pihaknya akan tetap berkomitmen melaksanakan 13 program akselerasi dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) serta beberapa turunannya.

Dimana, pihaknya akan terus melakukan perbaikan di berbagai lini Rutan dan Lapas yang ada di Sumatera Utara.

"Kemarin kami mendapat informasi adanya suatu pelanggaran di dalam lapas, kami tentunya dengan terbuka menerima informasi tersebut dan langsung melakukan penelusuran kebenaran informasi yang di sampaikan. Namun faktanya, sampai saat ini kami tidak menemukan hal-hal yang mengarah kesana," ujarnya.

Namun dirinya juga turut mengungkapkan, jika kedepannya ditemukan fakta baru atau pun informasi baru, pihaknya juga akan melakukan tindak lanjut seperti apa yang di sampaikan.

Yudi juga menjelaskan, jika saat ini pemasyarakatan di Sumut sendiri telah mengalami over kapasitas lebih dari 2 kali lipat.

Dari 42 UPT Rutan dan Lapas yang seharusnya hanya bisa di isi 15.000 warga binaan, kini telah di huni sebanyak 32.126 orang Warga Binaan.

"Dengan jumlah warga binaan sebanyak itu dan paling banyak di Indonesia, tentunya perlu proses dan bertahap dalam rangka melakukan perubahan ke arah yang lebih baik demi Pemasyarakatan di Sumut ke depannya," ujarnya.

(CR17/Tribun-Medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.