Menlu Eropa Desak Israel buka Blokade Gaza agar Bisa Salurkan Bantuan
kumparanNEWS April 24, 2025 02:20 AM
Menteri luar negeri dari 3 negara, Jerman-Prancis dan Inggris mendesak Israel membuka blokade terhadap Gaza. Tujuannya, agar bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Gaza.
"Bantuan kemanusiaan seharusnya tidak dianggap sebagai alat politik, dan wilayah Palestina seharusnya tidak dikurangi atau jadi subjek pengurangan demografi," kata para menlu itu dalam statement bersama, dilansir reuters, Rabu (23/4).
Permintaan para Menlu Eropa itu tidak diindahkan oleh Israel. Mereka bahkan menyebut, Gaza tak kekurangan bantuan.
Meski kondisi suplai bahan pangan dan obat-obatan kian menipis.
Mirisnya, bersamaan dengan statement para menteri itu, Israel masih sempat menyerang sebuah bangunan sekolah yang digunakan sebagai tempat pengungsian dan sebuah RS Anak. Serangan itu mengakibatkan 10 orang tewas.
Dilansir reuters, serangan itu mengenai sekolah Yaffa di area Tuffah. Serangan mengakibatkan beberapa tenda dan kelas-kelas di sekolah itu terbakar.
"Kami sedang tidur, dan tiba-tiba terdengar ledakan. Kami mencoba mencari tahu, dan mendapati hampir semua bagian dari sekolah terbakar. Tenda-tenda terbakar, dan semua terbakar," kata salah satu saksi mata, Um Mohammed Al-Hwaiti.
Usai serangan itu, Hwaiti hanya melihat pemandangan yang mengerikan. Banyak orang membopong korban yang mengalami luka bakar di mana-mana.
"Orang-orang menggendong mereka yang kena luka bakar, di tengah kekacauan itu, hanya terdengar 'Ya Tuhan, Ya Tuhan, kami tidak punya apa-apa selain diri-Mu," katanya.
Sejak 18 Maret, ada 1.600 orang Palestina di Gaza tewas akibat serangan Israel ini. Sementara ratusan ribu lainnya kembali mengungsi.
Dilansir reuters, Israel kini menerapkan sebuah buffer zone di Gaza, yang akhirnya dalam operasi ini, mereka membuat ratusan ribu orang mengungsi.