TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kodam V Brawijaya meraih penghargaan bergengsi dalam kategori Optimalisasi Sektor Pangan pada sebuah acara penghargaan di Ballroom Whizz Luxe Hotel, Surabaya.
Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas kontribusi nyata Kodam dalam membangun ketahanan pangan di wilayah Jawa Timur.
Penghargaan tersebut diterima oleh Kepala Penerangan Kodam V Brawijaya, Kolonel Kav Donan Wahyu Sejati, yang hadir mewakili Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin.
“Ini bukan sekadar capaian institusi. Ini kerja bersama. Kodam hanya menjadi jembatan antara program dan masyarakat,” ujar Kolonel Donan kepada TIMES Indonesia usai menerima penghargaan, Selasa (23/4/2025).
Di bawah komando Mayjen TNI Rudy Saladin, Kodam V Brawijaya menjalankan pendekatan berbeda dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Tidak hanya melalui pendampingan administratif, namun dengan keterlibatan langsung di lapangan.
Prajurit Kodam aktif menggarap lahan tidur menjadi lahan produktif. Mereka turun langsung ke sawah, membantu para petani mulai dari pengolahan lahan hingga panen.
“Kami tidak hanya mendampingi, tapi ikut bekerja. Ini bagian dari filosofi TNI sebagai tentara rakyat,” tambah Donan.
Tak hanya itu, Kodam juga menyelenggarakan berbagai pelatihan budidaya, pemberian bantuan alat pertanian, hingga mendampingi proses pengolahan hasil panen. Semua diarahkan agar masyarakat bisa mandiri dan tidak bergantung pada bantuan luar.
“Pak Rudy selalu menekankan bahwa ketahanan pangan bukan hal instan. Butuh keterlibatan nyata dan kebersamaan dengan rakyat,” ucap Donan menirukan pesan Pangdam.
Masyarakat pun mulai merasakan dampak positif dari pendekatan ini. Di berbagai wilayah di Jawa Timur, produktivitas pertanian meningkat. Para petani merasa lebih percaya diri, dan hasil panen mereka menjadi sumber pangan bagi keluarga masing-masing.
Meski jarang tampil di media, nama Mayjen Rudy Saladin kini mulai dikenal di kalangan petani dan masyarakat pedesaan karena komitmennya membangun ketahanan pangan dari akar rumput.
“Prajurit kami diajarkan untuk tidak malu kotor di sawah. Karena dari situ, kami belajar tentang hidup dan pengabdian,” pungkas Donan.
Penghargaan ini menjadi simbol dari kerja keras yang dilakukan secara gotong royong antara aparat dan rakyat. Kodam V Brawijaya membuktikan bahwa menjaga negara bisa dilakukan tidak hanya dengan senjata, tapi juga dengan cangkul dan benih di tangan. (*)