108 Ribu Dislike Video Monolog Gibran, Pengamat Politik: Ngomong Salah, Tidak Ngomong Salah
Hefty Suud April 24, 2025 04:07 PM

TRIBUNJATIM.COM - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Gibran Rakabuming Raka, viral di media sosial. 

Hal ini lantaran video dengan judul 'Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia' yang diunggah sang Wapres mendapatkan lebih banyak tombol dislike (tidak suka), ketimbang like (suka). 

Untuk diketahui, video itu diunggah di kanal Youtube pribadi sang Wapres RI yang bernama Gibran Rakabuming pada Sabtu (19/4/2025).

Dalam video tersebut, Gibran membahas tentang bonus demografi di Indonesia.

Pada Rabu (23/4/2025) pukul 13.35 WIB, video monolog Gibran itu sudah ditonton sebanyak 867.319 kali.

Sementara jumlah like yang didapat mencapai 44 ribu.

Sedangkan jumlah dislike sebanyak 108.157, jika dilihat dari situs untuk melihat jumlah like dan dislike sebuah video.

Tentu angka tersebut berbanding terbalik dengan perolehan suaranya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang dipilih oleh mayoritas masyarakat Indonesia.

Gibran yang menjadi pasangan dari Prabowo Subianto mendapatkan perolehan suara sebanyak 58,59 persen atau 96.214.691 pemilih.

Menanggapi monolog tersebut, pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno memandang bahwa Gibran ingin tetap mendapatkan sorotan agar tetap eksis.

Namun ia menilai bahwa hal tersebut memang tidak mudah, mengingat persepsi publik terhadap Gibran selalu mengundang reaksi negatif.

"Memang tidak gampang jadi Gibran ngomong salah, tidak ngomong pun jadi salah tapi secara prinsip ini kan sebagai upaya untuk menciptakan bagaimana membentuk politik itu terus pada Gibran," ujar Adi, Selasa (2/4/2025).

Tingginya jumlah dislike di video monolog Gibran menunjukkan bahwa sentimen negatif masih melekat pada putra sulung Joko Widodo (Jokowi) itu.

Kendati demikian, dalam politik Gibran dinilainya sukses mencuri perhatian publik, meskipun jumlah ketidaksukaannya masih tinggi.

"Hampir di semua platform yang meng-upload dan mengunggah video Gibran itu sentimennya negatif tapi dalam politik nggak boleh menyerah, artinya Gibran itu secara tidak langsung sudah mampu mencuri perhatian publik untuk terus membicarakan Gibran sebagai orang yang, ya ini adalah barang politik," kata Adi.

DISLIKE - Wapres Gibran Rakabuming Raka yang monolognya tembus dislike mencapai 108.000 di YouTube.
DISLIKE - Wapres Gibran Rakabuming Raka yang monolognya tembus dislike mencapai 108.000 di YouTube. (YouTube/Gibran Rakabuming)

Respon Presiden Prabowo

Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Sarmuji mengatakan bahwa posisi Wakil Presiden yang diduduki oleh Gibran memang serba salah.

Ia yakin, Prabowo tidak baper dengan video monolog Gibran yang membicarakan bonus demografi dan peran generasi muda.

"Untungnya Pak Prabowo orangnya juga nggak ribet dan nggak baper. 

Enggak membatasi peran wapresnya, jadi wapres Gibran bisa ambil peran sesuai porsinya," kata Sarmuji saat dihubungi, Rabu (23/4/2025).

Ia menambahkan, Gibran sesungguhnya mengangkat isu yang sangat penting, yakni bonus demografi yang dapat menjadi jalan untuk menghadapi tantangan global.

Namun, posisi Gibran sebagai orang nomor dua di Republik Indonesia memang dinilainya serba salah dalam menyatakan sikap.

JOKOWI DI SAMPING PRABOWO - Presiden Prabowo Subianto duduk bersebelahan dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) saat HUT ke-17 Partai Gerindra yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025). Prabowo mengatakan dirinya tidak akan berhasil terpilih menjadi Presiden jika tidak didukung oleh Jokowi.
JOKOWI DI SAMPING PRABOWO - Presiden Prabowo Subianto duduk bersebelahan dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) saat HUT ke-17 Partai Gerindra yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025). Prabowo mengatakan dirinya tidak akan berhasil terpilih menjadi Presiden jika tidak didukung oleh Jokowi. (Tangkapan layar dari YouTube Partai Gerindra)

"Wakil apa saja baik wakil presiden, wakil gubernur, wakil bupati dan lain-lain. 

Terlalu maju salah, ketinggalan juga salah. Terlalu muncul juga nggak baik, tenggelam sama sekali juga buruk," ujar Sarmuji.

Sebelumnya dalam kanal Youtube-nya, Gibran mengatakan bahwa sebanyak 208 juta penduduk Indonesia pada kurun 2030-2045 akan berada pada usia produktif.

Lanjutnya, lebih dari separuh penduduk Indonesia akan berada pada usia produktif pada momen tersebut.

Momen itu disebut sebagai bonus demografi.

"Sebuah kondisi yang terjadi hanya satu kali dalam sejarah peradaban sebuah bangsa. 

Kesempatan ini tidak akan terulang, di mana sekitar 208 juta penduduk kita akan berada di usia produktif," kata Gibran.

"Ini adalah peluang besar kita, ini adalah kesempatan emas kita untuk mengelola bonus demografi agar bukan menjadi sekedar bonus, bukan menjadi sekedar angka statistik yang fantastis, tapi sebagai jawaban untuk masa depan Indonesia," sambungnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.