TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah murid SDN 33 Kasipute, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), muntah-muntah setelah menyantap menu makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (23/4/2025).
Pihak kepolisian pun kini tengah menyelidiki penyebab murid bisa muntah-muntah usai memakan program MBG tersebut.
Kasatreskrim Polres Bombana, Iptu Yuda Febri Widanarko mengatakan, pihaknya telah mengirim tim untuk melakukan penyelidikan.
"Sementara anggota lagi turun untuk lidik," katanya saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.
Ia juga menuturkan, pihaknya melakukan pengecekan di dapur umum penyedia MBG di Kabupaten Bombana.
"Kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait dan pengecekan dapur umum, pihak ketiga penyedia MBG dan asal bahan baku," jelasnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra juga ikut menyelidiki penyebab muntah-muntah.
Kepala Dinkes Sultra Usnia menuturkan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan Dinkes Bombana untuk mencari penyebab dugaan keracunan tersebut.
"Iya kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Bombana," ujarnya, Rabu (23/4/2025).
Sampel makanan yang dikonsumsi murid SD tersebut juga sudah diambil untuk diuji di Kota Kendari.
"Untuk sampel sudah diambil, nanti rencananya akan diuji laboratorium di Kota Kendari," tuturnya.
Sebelumnya, sebanyak 38 siswa MAN 1 Cianjur mengalami keracunan yang diduga disebabkan oleh sajian Makan Bergizi Gratis (MBG).
Keracunan massal tersebut, terjadi pada Senin (21/4/2025) kemarin.
Puluhan siswa mengalami gejala keracunan, seperti mual dan muntah setelah menyantap makanan dari MBG.
Meski banyak siswa mengalami keracunan, namun ada seorang siswa yang selamat dari kejadian ini.
Ia menuturkan, saat itu hanya mencicipi sedikit menu MBG.
Meski begitu, siswa tersebut, sempat rasakan mual dan pusing.
"Terasanya sekitar jam 2 siang, enggak tahu kenapa. Tapi teman-teman yang lain juga ada yang merasakan gejala sama, bahkan ada yang sampai muntah-muntah dan dibawa ke rumah sakit," ujarnya, Selasa (22/4/2025).
Mengutip TribunJabar.id, ia hanya mencicipi makanan tersebut, karena curiga dengan kondisinya.
"Enggak cuma saya, beberapa teman juga memutuskan untuk tidak makan," tambahnya.
Diketahui, makanan yang disajikan, terdiri dari mi, ayam suwir, gorengan oncom, dan semangka.
Siswa yang selamat tersebut, mengaku kini kondisinya sudah membaik.
Diketahui, sebanyak 38 orang kini tengah dirawat dirawat.
Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Frida Laila mengatakan, mulanya korban hanya belasan lalu bertambah hingga 38 siswa.
"Saat ini jumlah korban keracunan sudah bertambah 22 orang, sehingga total siswa keracunan menjadi 38 orang," kata Frida.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunnewsSultra.com, Sugi Hartono)(TribunJabar.id, Fauzi Noviandi)