TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berencana memindahkan penjara-penjara yang saat ini berada di kawasan perkotaan ke sejumlah pulau di luar kota.
Rencana ini disampaikan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara. Ia mengatakan, ide tersebut berasal dari Presiden Prabowo Subianto.
Ia mengungkapkan lahan bekas penjara tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk pembangunan perumahan.
"Presiden kita berapa hari lalu telepon saya. Kita akan manfaatkan penjara yang rata-rata di kota. Kita akan pindahkan ke pulau-pulau dan kita akan bangun perumahan," katanya di kantor Kementerian Hukum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (24/4/2025).
Menurut Ara, rencana yang dikemukakan Prabowo itu sangat strategis dan menunjukkan kecerdasan seorang presiden.
"Itulah pikiran cerdas dari Presiden Prabowo yang sangat strategis. Kalau enggak cerdas, enggak bisa mikir gitu," ujar Ara.
Sebelumnya, Ara juga pernah mengungkapkan hal serupa. Kala itu, ia menyebutkan bahwa banyak penjara berdiri di lokasi strategis seperti Jakarta, Bandung, dan Medan.
Lahan tersebut bisa dialihfungsikan untuk pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Masa penjahat dibuat tidurnya nyenyak, ya nggak? Pak Prabowo sudah telepon saya. 'Ara kita pindahkan penjara-penjara di daerah strategis buat rumah. Kita pindahkan penjara keluar kota, biar dibesuknya susah'," ujarnya dalam acara halalbihalal Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) di Jakarta, Senin (21/4/2025), dikutip dari Kompas.com.
"Penjara rata-rata di kota, enggak? Strategis, enggak? Sudah jadi perintah Presiden Prabowo, penjara-penjara itu kita bangun perumahan," tambahnya.
Maruarar menilai rencana ini bisa menjawab kebutuhan perumahan yang terus meningkat, terutama di kota besar. Lahan kosong makin sulit ditemukan.
Ia juga menyebut telah berkoordinasi dengan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto.
Mereka sedang memetakan lokasi penjara yang siap dipindah dan merencanakan lokasi baru yang jauh dari pusat kota.
Menurutnya, lokasi penjara baru sebaiknya terpencil agar narapidana sulit berkomunikasi dan tak mudah melarikan diri.
"Kita bikin agak jauh, biar besuknya susah dan jangan kabur dari penjara. Enak nanti bisa masuk hotel, berlagak sakit," katanya.
Namun, ia belum menyebut lokasi penjara mana saja yang akan dipindahkan dan dibangun ulang.
"Itu arahan Presiden dan Presiden menyampaikan kepada saya, itu langkah strategis," ucap Maruarar.