Literasi keuangan menjadi salah pilar penting dalam membangun kemandirian ekonomi di tengah kompleksitas zaman.
Hal ini mengemuka dalam Webinar Nasional bertema"Literasi Keuangan" yang digelar Ditjen Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi, Komisi I DPR RI, serta STIE STMIK Jayakarta.
Ketua Komisi I DPR RI, Drs. Utut Adianto, melalui Staf Khususnya Assoc. Prof. Riyanto, menegaskan bahwa literasi keuangan adalah kecakapan hidup yang tidak bisa lagi dianggap remeh.
"Ini bukan sekadar kemampuan menghitung uang. Ini tentang memahami nilai uang, mengelola risiko, dan mengambil keputusan cerdas demi masa depan yang lebih aman secara finansial," kata Riyanto melalui keterangan tertulis, Sabtu (26/4/2025).
Lebih lanjut, Riyanto menyampaikan bahwa generasi muda, khususnya mahasiswa, harus siap menghadapi realitas ekonomi yang terus berubah.
Kemampuan mengelola keuangan pribadi kini menjadi salah satu penentu keberhasilan di dunia pascakampus.
Ketua Komisi I DPR RI, GM Utut Adianto menitipkan pesan untuk menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi ini.
"Kami berharap, dari forum ini lahir kesadaran kolektif akan pentingnya literasi keuangan. Ini bukan semata urusan ekonomi, tapi juga soal masa depan bangsa,” katanya.
Dalam pemaparannya, pegiat literasi digital Drs. Gun Gun Siswadi, M.Si mengupas keuangan digital atau fintech telah mengubah wajah transaksi finansial.
Teknologi membuat akses pendanaan dan transaksi jadi lebih praktis, namun juga membuka celah bagi kejahatan siber dan perilaku konsumtif.
“Inovasi ini harus diimbangi dengan kesadaran. Cybercrime, ketergantungan pada jaringan, dan gaya hidup boros jadi risiko nyata yang mengintai,” ujarnya.
Dosen STIE Jayakarta, Saprudin, S.E., M.Ak, menyoroti pentingnya pengelolaan keuangan sejak dini.
Dirinya menekankan pentingnya anggaran, tabungan, investasi, serta pemahaman risiko dan utang sebagai dasar keuangan sehat.
“Banyak orang terjebak utang bukan karena kurang uang, tapi karena salah kelola. Literasi keuangan adalah cara kita menyelamatkan diri dari jebakan itu,” ujarnya.
Acara ini dihadiri dari mahasiswa, dosen dan tenaga pengajar, serta masyarakat umum.