Grid.ID- Di era digital, perselingkuhan tak lagi sekadar soal pertemuan fisik. Media sosial telah membuka banyak jalan halus menuju selingkuh, bahkan tanpa disadari oleh pelakunya sendiri.
Banyak perilaku yang tampak "sepele" di media sosial ternyata melanggar batas kesetiaan dalam hubungan. Berikut ini deretan aktivitas di media sosial yang bisa berujung pada perselingkuhan, sebagaimana dikutip dari Best Life, Sabtu (26/4/2025).
1. Mengirim Pesan kepada Mantan
Bertukar pesan dengan mantan di media sosial mungkin terdengar biasa bagi sebagian orang, terutama jika isinya hanya sekadar basa-basi. Namun, jika percakapan mulai masuk ke ranah pribadi atau membuat pasangan merasa tidak nyaman, maka ini bisa dianggap sebagai bentuk selingkuh.
Menyembunyikan komunikasi ini dari pasangan menimbulkan rasa tidak aman dan membuka ruang keraguan terhadap hubungan. Dalam banyak kasus, selingkuh bermula dari komunikasi yang tampaknya tak berbahaya namun perlahan berkembang menjadi hubungan emosional.
2. Menutupi Jejak Digital
Menghapus pesan, menyembunyikan history browsing, atau membuat alasan palsu tentang siapa yang diajak bicara di media sosial adalah tanda bahaya besar. Setiap tindakan untuk menutupi komunikasi, apalagi yang bernuansa romantis, termasuk dalam bentuk perselingkuhan emosional.
Pasangan yang mulai mencurigai adanya sesuatu yang disembunyikan akan merasa dikhianati, bahkan sebelum ada bukti fisik nyata. Selingkuh bukan hanya soal apa yang dilakukan, tetapi juga tentang apa yang disembunyikan dari pasangan.
3. Mengomentari Penampilan Orang Lain di Media Sosial
Memberikan komentar publik seperti “kamu cantik sekali” atau “keren banget” pada foto orang lain di media sosial bisa menimbulkan masalah besar dalam hubungan. Apa yang bagi sebagian orang terasa sepele bisa bagi pasangan terasa sebagai bentuk pengkhianatan emosional.
Mengapresiasi penampilan orang lain secara terang-terangan, apalagi secara konsisten, dapat melukai harga diri pasangan. Dalam banyak hubungan, tindakan ini bisa menjadi pemicu awal perselingkuhan karena membuka peluang kedekatan yang tidak sehat.
4. Membuat Akun Media Sosial Rahasia
Membuat akun media sosial tersembunyi untuk berinteraksi dengan orang lain tanpa sepengetahuan pasangan adalah bentuk nyata perselingkuhan emosional. Akun rahasia ini memungkinkan seseorang untuk membangun hubungan tersembunyi tanpa harus mempertanggungjawabkannya kepada pasangan.
Ketidaktransparanan dalam menggunakan media sosial melanggar kepercayaan, fondasi utama dalam setiap hubungan. Jika komunikasi melalui akun tersembunyi berlanjut ke dunia nyata, maka perselingkuhan fisik bisa dengan cepat terjadi.
5. Flirting atau Mengobrol dengan Muatan Seksual
Flirting mungkin terasa ringan bagi sebagian orang, tetapi dalam hubungan yang berkomitmen, ini adalah pelanggaran serius. Saat obrolan berubah menjadi komunikasi seksual, maka batasan kesetiaan sudah jelas dilanggar.
Selingkuh melalui chatting atau komentar seksual di media sosial sama menyakitkannya dengan perselingkuhan fisik. Setiap hubungan membutuhkan kejelasan batas tentang apa yang dapat diterima dan apa yang termasuk perselingkuhan.
6. Berbagi Masalah Hubungan dengan Orang Lain
Mencurahkan isi hati tentang masalah hubungan kepada seseorang yang secara emosional menarik bisa membuka pintu perselingkuhan emosional. Alih-alih membicarakannya dengan pasangan atau terapis, curhat kepada orang lain menciptakan ikatan emosional yang berbahaya.
Ini tidak hanya melanggar privasi pasangan, tetapi juga membangun kedekatan yang bisa menggantikan keintiman dalam hubungan resmi. Selingkuh tak hanya soal fisik, tetapi juga tentang di mana kamu menaruh kepercayaan dan dukungan emosionalmu.
7. Sering Memberi Like atau Komentar pada Postingan Tertentu
Kebiasaan memberikan "like" atau komentar pada postingan orang tertentu secara konsisten bisa dianggap sebagai bentuk perhatian istimewa. Jika hanya satu orang yang terus-menerus menerima perhatian tersebut, pasangan bisa merasa bahwa ada ketertarikan emosional yang tidak sehat.
Aktivitas ini mungkin terlihat sepele di awal, tetapi bisa berkembang menjadi bentuk perselingkuhan emosional yang serius. Dalam banyak hubungan, tindakan ini dianggap sebagai bentuk menjaga peluang lain jika hubungan utama tidak berjalan lancar.
8. Mengikuti Akun Model di Media Sosial
Mengikuti akun model atau influencer yang menampilkan foto-foto menggoda di media sosial dapat menimbulkan perasaan tidak aman pada pasangan. Bagi sebagian orang, ini bisa dilihat sebagai bentuk ketidaksetiaan visual yang melemahkan hubungan.
Selingkuh tidak harus terjadi lewat pertemuan fisik. Dorongan untuk terus membandingkan pasangan sendiri dengan orang lain juga merupakan bentuk penghianatan emosional. Oleh karena itu, membahas batasan mengenai siapa yang boleh diikuti di media sosial sangat penting dalam hubungan modern.
9. Membagikan Foto atau Video Intim
Berbagi foto atau video intim dengan orang lain di media sosial atau aplikasi perpesanan adalah bentuk perselingkuhan yang nyata. Ini melanggar kepercayaan, komitmen, dan janji eksklusivitas dalam hubungan.
Aktivitas ini juga menunjukkan bahwa pelaku mencari validasi atau kepuasan dari orang di luar hubungan resmi. Perselingkuhan dalam bentuk ini sangat destruktif dan sering kali menyebabkan keretakan permanen dalam hubungan.
10. Mengunduh atau Menggunakan Aplikasi Kencan
Sekadar mengunduh aplikasi kencan saja sudah bisa dipandang sebagai niat untuk mencari peluang di luar hubungan yang ada. Walaupun tidak terjadi pertemuan fisik, tindakan ini menunjukkan bahwa pelaku tidak sepenuhnya berkomitmen dalam hubungannya saat ini.
Selingkuh melalui aplikasi kencan sering kali bermula dari keinginan untuk mendapatkan perhatian tambahan atau mencari alternatif. Jika tidak dikomunikasikan secara terbuka, tindakan ini bisa menghancurkan kepercayaan dan rasa aman dalam hubungan.
Di dunia yang semakin digital, definisi selingkuh pun ikut bergeser. Banyak aktivitas di media sosial yang sekilas tampak sepele, namun ternyata masuk dalam kategori perselingkuhan.
Karena itu, penting bagi setiap pasangan untuk menetapkan batasan yang jelas dan menjaga keterbukaan komunikasi. Ingatlah bahwa menjaga hubungan bukan hanya soal menghindari selingkuh fisik, tapi juga tentang kesetiaan emosional dan komitmen di dunia maya.