Rumah Bagi Keluarga Polri yang Mengalami Masalah, Kompolnas Dukung Inovasi Pink Sehati
Haurrohman April 27, 2025 12:08 PM

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pasuruan - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendukung program inovatif Bhayangkari Daerah Jawa Timur yang bertajuk Pink Sehati. Program ini diharapkan menjadi ruang aman dan solusi awal bagi keluarga besar Polri yang menghadapi permasalahan rumah tangga.

Komisioner Kompolnas, Irjen Pol (Purn) Ida Oetari, menegaskan lembaganya mendukung penuh inisiatif ini sebagai bagian dari upaya memperkuat pengawasan internal dan meningkatkan ketahanan keluarga di lingkungan Polri. Pernyataan tersebut disampaikan Ida Oetari saat menghadiri pelatihan sekaligus pelantikan pengurus Pink Sehati Jawa Timur di Gedung Mahameru Polda Jatim, Jumat (25/4/2025) lalu.

“Pink Sehati bisa menjadi rumah, tempat bagi anggota Polri, PNS Polri, dan Bhayangkari yang mengalami masalah keluarga untuk mendapatkan pendampingan,” ujar Ida Oetari.

Ia menambahkan, salah satu tujuan dari program ini adalah agar berbagai persoalan internal dapat diselesaikan di tingkat awal, sehingga tidak semua laporan harus sampai ke Kompolnas. Saat ini, program serupa telah berjalan di Polda Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Jawa Timur. Ida mendorong Polda lainnya untuk mengadopsi konsep serupa.

“Semangat pembentukan Pink Sehati adalah memberikan pendampingan dan konsultasi bagi yang menghadapi masalah keluarga. Tidak semua kasus harus diselesaikan melalui jalur persidangan; pendekatan mediasi juga sangat penting,” jelasnya.

Lebih jauh, Ida menyadari bahwa tidak semua keluarga anggota Polri berani mengungkapkan masalah mereka, terutama bila harus berurusan langsung dengan unit-unit seperti Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Karena itu, Pink Sehati hadir sebagai alternatif yang lebih ramah dan empatik.

"Jika, misalnya, ada istri anggota Polri menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, cukup melapor ke Pink Sehati. Mereka akan didampingi untuk mencari solusi terbaik, bukan sekadar didorong ke jalur hukum," urainya.

Ida juga menyebut bahwa pengurus Pink Sehati terdiri dari Bhayangkari dan Polwan yang memiliki keahlian di bidang terkait, seperti psikologi, hukum, dan kedokteran. Dengan membangun jejaring dan komunikasi dengan berbagai pihak, Pink Sehati diharapkan mampu menjadi ruang efektif untuk menyelesaikan persoalan keluarga di lingkungan Polri.

“Mudah-mudahan Pink Sehati membawa kebaikan dan manfaat untuk semua. Ini adalah ruang untuk mencari solusi atas masalah yang dihadapi keluarga Polri,” imbuhnya.

Senada dengan Ida, Ketua Bhayangkari Daerah Jawa Timur, Dewi Nanang Avianto, mengungkapkan bahwa Pink Sehati juga membentuk relawan pendamping yang telah dibekali kemampuan dasar untuk memberikan dukungan psikologis dan sosial secara empatik dan profesional.

“Pink Sehati hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap pentingnya ketahanan keluarga di lingkungan Polri,” kata Dewi, yang juga istri Kapolda Jawa Timur.

Lebih dari itu, Pink Sehati dikembangkan dalam bentuk aplikasi digital yang menyediakan layanan psikologis dan hukum bagi keluarga Polri, memperluas akses dan jangkauan bantuan.

Sementara itu, Wiwik Tri Haryati, salah satu peserta pelatihan Pink Sehati, menyampaikan rasa bangga dan antusiasmenya menjadi bagian dari program ini.

“Pink Sehati akan menjadi rumah bagi keluarga Polri yang memiliki masalah, tempat mereka mendapatkan keadilan dan hak-haknya,” ungkapnya.

(Galih Lintartika/TribunJatimTimur.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.