Ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee: Ayatollah Khamenei Tegaskan Pentingnya Penyelidikan Menyeluruh
Eko Sutriyanto April 28, 2025 04:08 AM

TRIBUNNEWS.COM, IRAN -  Menyusul kebakaran tragis di Pelabuhan Shahid Rajaee, Bandar Abbas, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengeluarkan pesan, Minggu (27/4/2025) malam.

Dalam pesannya, Ayatollah Khamenei menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang kehilangan orang-orang tercinta akibat insiden yang diduga dipicu oleh ledakan sebuah truk tangki bahan bakar.

Tragedi ini merenggut sedikitnya 40 korban jiwa dan melukai lebih dari 900 orang.

Ia juga mengapresiasi solidaritas warga yang berinisiatif mendonorkan darah untuk para korban luka.

Ayatollah Khamenei meminta aparat keamanan dan kehakiman untuk melakukan penyelidikan menyeluruh guna mengungkap penyebab kejadian, termasuk mengidentifikasi kemungkinan adanya kelalaian atau tindakan kesengajaan di balik insiden ini.

"Pejabat keamanan dan peradilan berkewajiban untuk menyelidiki secara menyeluruh, mengungkap kelalaian atau niat apa pun, dan menindaklanjutinya sesuai dengan peraturan," ujar Khamenei dalam pesan yang disiarkan oleh televisi pemerintah.

Sementara itu, Presiden Masoud Pezeshkian tiba di Bandar Abbas, Minggu (27/4/2025) untuk meninjau langsung dampak ledakan besar di Pelabuhan Shahid Rajaee serta mengawasi penanganan insiden tersebut.

Sebelum mendarat, Presiden Pezeshkian sempat melakukan inspeksi udara di lokasi kejadian.

Setibanya di Bandar Abbas, ia menyampaikan kepada wartawan bahwa pemerintahannya berkomitmen penuh untuk menangani seluruh persoalan yang berkaitan dengan Pelabuhan Shahid Rajaee.

Presiden Pezeshkian juga menyempatkan diri mengunjungi rumah sakit untuk bertemu para korban luka.

Ledakan dahsyat yang terjadi pada Sabtu itu telah merenggut sedikitnya 40 nyawa, melukai sekitar 800 orang, dan menyebabkan enam orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Menurut Kantor Hubungan Masyarakat Pengadilan Provinsi Hormozgan, identitas 10 korban — terdiri dari 8 laki-laki dan 2 perempuan — telah berhasil dikonfirmasi.

Sebagai bentuk belasungkawa, otoritas provinsi menetapkan masa berkabung selama tiga hari.

Dalam pertemuan dengan pejabat manajemen krisis Hormozgan, Menteri Dalam Negeri Eskandar Momeni memastikan seluruh langkah darurat telah dijalankan. Ia juga menegaskan bahwa Presiden Pezeshkian telah mengeluarkan arahan langsung untuk menanggulangi situasi ini. (IRNA)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.