TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemain Timnas Indonesia, Hanif Sjahbandi, menyebut kekalahan Persija Jakarta 0-2 dari Semen Padang sebagai hasil yang memalukan.
Gelandang klub Persija Jakarta itu menegaskan bahwa timnya tidak layak kalah dari tim yang sedang berjuang menghindari degradasi, dan dia menuntut agar skuad Macan Kemayoran segera memperbaiki permainan mereka.
Persija Jakarta menderita kekalahan 0-2 atas Semen Padang di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (27/4/2025), melalui gol yang dicetak oleh Firman Juliansyah pada menit ke-19 dan Bruno Gomes pada menit ke-44.
“Itu sangat memalukan,” ujar pemain Timnas Indonesia yang membela skuat Garuda di U-19, U-23 hingga Timnas Senior setelah pertandingan pada Minggu (27/4/2025).
Dengan hasil ini, Persija Jakarta masih tertahan di peringkat kelima dengan mengemas 47 poin.
Sementara Semen Padang yang mengoleksi 28 poin naik ke peringkat ke-16 - hanya berjarak satu poin dengan Barito Putera yang berada di peringkat ke-15 (batas aman degradasi).
Kekalahan ini membuat Persija terlempar dari posisi empat besar dan harus merelakan tempat tersebut kepada Malut United.
Dengan kekalahan ini, Persija yang sebelumnya berada di peringkat empat, kini turun ke posisi lima dengan total 47 poin.
Ini menjadi kekalahan ketiga bagi Persija dalam lima laga terakhir mereka.
Di laga itu Hanif diturunkan pada awal babak kedua.
Jika melihat jalannya pertandingan, kata dia, Persija yang tampil sebagai tuan rumah justru tidak tampil ngotot.
Sebaliknya, Semen Padang yang memang kini tengah berjuang keluar dari zona degradasi tampil all out.
“Tidak banyak yang bisa saya katakan. Permainan yang tidak baik dari kami. Menunjukkan bahwasannya kami kurang lapar daripada Semen Padang,” kata Hanif seusai pertandingan.
“Dan Semen Padang menunjukkan mereka sangat lebih lapar daripada kami untuk meraih kemenangan,” sambungnya.
Kekalahan ini dikatakan Hanif Sjahbandi jadi salah satu hasil yang sangat memalukan bagi Persija.
Ia pun berharap catatan negatif ini bisa kembali dijadikan pembelajaran bagi skuad Persija guna mengarungi empat laga sisa.
“Pukulan yang sangat berat buat saya, buat kami semua karena kami bermain di kandang dan 2-0 itu bukan hal yang bagus.
Dia menjadikan hasil di laga itu sebagai pelajaran.
“Jadi saya berharap ini menjadi pelajaran buat saya pribadi dan juga teman-teman untuk menghadapi sisa laga di Liga 1 ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena, mengatakan penyebab kekalahan Persija Jakarta karena performa tim yang lambat dan gagal memanfaatkan peluang sebagai faktor utama yang menghambat Macan Kemayoran untuk meraih kemenangan.