Warga Lalangan Suling Wetan Bondowoso Mulai Mengeluh Kekeringan
GH News April 29, 2025 03:13 PM

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Musim kemarau diprediksi akan terjadi mulai akhir April 2025. Namun saat ini warga di salah satu desa di Bondowoso mulai mengeluhkan kekurangan air bersih.

Kekeringan tersebut tepatnya terjadi di Dusun Lalangan Desa Suling Wetan, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso.

Warga di dusun tersebut saat ini tengah menghadapi permasalahan serius yang mengganggu kehidupan sehari-hari warganya, yakni krisis air bersih yang berkepanjangan.

Keluhan demi keluhan terus bermunculan dari masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses air bersih untuk kebutuhan dasar seperti minum, memasak, dan mandi.

Salah satunya keluhan disampaikan Ibu Siti. Menurutnya, masalah ini sudah berlangsung cukup lama dan semakin memburuk dalam beberapa bulan terakhir, terutama memasuki musim kemarau yang mulai terasa dampaknya di wilayah Bondowoso. 

Menurutnya, sumber-sumber air yang biasanya diandalkan warga, seperti sumur-sumur dangkal dan mata air kecil, mengalami penyusutan drastis bahkan mengering.

"Dulu, meskipun kemarau, air sumur masih cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Tapi sekarang, harus menunggu berjam-jam baru bisa menimba sedikit air, itu pun kualitasnya tidak selalu bagus," ujar Ibu Siti, Selasa (29/4/2025).

Warga lainnya Hasan, juga mengeluhkan dampak krisis air ini terhadap aktivitas pertanian mereka. Beberapa petani terpaksa menunda bercocok tanam atau bahkan mengalami gagal panen karena kekurangan air untuk irigasi. 

Hal ini tentu saja mengancam mata pencaharian utama sebagian besar penduduk Dusun Lalangan.

"Kalau tidak ada air, bagaimana kami bisa bertani? Ini sudah sangat menyulitkan," keluh Hasan, seorang petani setempat.

Kondisi ini memaksa sebagian warga Dusun Lalangan untuk mencari sumber air alternatif yang jaraknya cukup jauh dari rumah mereka. 

Mereka harus berjalan kaki atau menggunakan kendaraan roda dua untuk mengambil air dari sumber yang masih tersisa, seringkali dengan antrian yang panjang.

Warga Dusun Lalangan berharap agar pemerintah daerah segera mengambil tindakan nyata untuk mengatasi krisis air bersih ini. Mereka membutuhkan solusi yang berkelanjutan agar dapat kembali menjalani kehidupan yang layak dan tidak terus dihantui oleh kekurangan air. 

“Masalah air bersih ini bukan hanya sekadar masalah individu, tetapi telah menjadi masalah besar yang mengancam kesejahteraan seluruh masyarakat Dusun Lalangan,” jelas dia. 

Kepala Desa Suling Wetan, Ahmad saat dikonfirmasi menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari warga dan sedang berupaya mencari solusi.

"Kami sangat memahami kesulitan yang dialami warga Dusun Lalangan,” kata dia. 

Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak terkait di tingkat kecamatan dan kabupaten, untuk mencari solusi jangka pendek maupun jangka panjang terkait masalah air bersih ini.

Beberapa opsi yang sedang dipertimbangkan antara lain pengiriman bantuan air bersih menggunakan tangki, pengeboran sumur dalam, atau perbaikan infrastruktur sumber air yang ada.

Namun kata dia, solusi tersebut memerlukan waktu dan anggaran yang tidak sedikit.

Sementara Desa Suling Wetan tidak masuk dalam data 15 desa yang rawan kekeringan sebagaimana data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso. 

Kalaksa BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo menjelaskan, kemungkinan data desa rawan kekeringan bertambah. 

Pihaknya masih melakukan pemetaan ulang dan menunggu dari kecamatan tentang desa yang rawan mengalami bencana kekeringan. 

Hal itu kata dia, untuk memastikan titik-titik yang masuk kategori kekeringan tersebut bisa mendapatkan droping air bersih.

Sementara untuk anggaran pihak BPBD Kabupaten Bondowoso terus melakukan koordinasi dan sinergi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jatim melalui BNPB dan BPBD Provinsi Jatim.

“Ya untuk mengatasi bencana hidrometeorologi kering di Kabupaten Bondowoso,” jelas dia saat dikonfirmasi. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.