TRIBUNNEWS.COM - Pakistan mengumumkan mereka telah menembak jatuh pesawat tak berawak pada hari Selasa (29/4/2025) di dekat Garis Kontrol di Azad Jammu dan Kashmir.
Mereka menuduh India melakukan upaya pengintaian terhadap wilayah Kashmir yang sedang dipersengketakan tersebut.
"Sebuah quadcopter India ditembak jatuh di sepanjang Garis Kontrol (perbatasan di Kashmir) dan pelanggaran wilayah udara telah digagalkan," lapor radio pemerintah Pakistan pada hari Selasa.
"Musuh berusaha melakukan operasi pengintaian menggunakan pesawat tanpa awak quadcopter di wilayah perbatasan Bimbar," lanjutnya, tanpa menyebutkan tanggal kejadian.
India tidak segera mengomentari pengumuman tersebut.
Sebelumnya, militer India mengatakan pasukan Pakistan kembali melepaskan tembakan dengan senjata ringan di dekat Garis Kontrol di Kashmir.
Militer India menekankan pasukannya merespons dengan disiplin dan efektif, tanpa ada korban yang dilaporkan, seperti diberitakan Al Jazeera.
Sementara itu, militer Pakistan belum mengonfirmasi insiden tersebut, meskipun penduduk di wilayahnya melaporkan mendengar suara tembakan.
Pada Senin (28/4/2025), militer India mengatakan mereka menanggapi tembakan senjata ringan tanpa alasan dari Pakistan di sepanjang perbatasan untuk malam keempat berturut-turut, seperti diberitakan Reuters.
Militer India juga melaporkan bahwa mereka memperdalam pencariannya terhadap militan di wilayah tersebut setelah serangan mematikan di Kashmir pada minggu lalu.
Pada 22 April 2025, terjadi serangan penembakan yang menewaskan 26 orang di Kashmir dan India mengidentifikasi dua dari tiga tersangka militan sebagai warga Pakistan.
Namun, pemerintah Pakistan membantah peran apa pun terkait serangan itu dan menyerukan penyelidikan yang netral.
Menteri Pertahanan Khawaja Muhammad Asif mengatakan serangan militer India akan segera terjadi, sebuah pernyataan yang meningkatkan ketegangan kedua negara.
"Pakistan telah memperkuat pasukannya untuk mengantisipasi serangan India yang akan segera terjadi, dan keputusan strategis telah dibuat dalam hal ini," katanya dalam wawancara dengan Reuters pada hari Senin.
Ia mengatakan militer Pakistan telah memperingatkan pemerintah tentang kemungkinan serangan India yang akan segera terjadi, tanpa mengungkapkan rincian lebih lanjut.
Asif mengatakan Pakistan dalam keadaan siaga tinggi dan mengancam bahwa mereka dapat menggunakan persenjataan nuklirnya jika ada ancaman langsung terhadap negaranya.
(Yunita Rahmayanti)