Kriteria Kepala PCO Baru Pengganti Hasan Nasbi, Jubir Prabowo Singgung soal Simpati dan Empati
Facundo Chrysnha Pradipha April 29, 2025 10:36 PM

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara (Jubir) Presiden Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, bicara soal  kriteria pengganti Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).

Sebelumnya, Hasan Nasbi membenarkan pengunduran dirinya pada Selasa (29/4/2025) dan telah menyerahkan surat sejak 21 April lalu.

Mengenai hal ini, Dahnil menghormati keputusan Hasan Nasbi tersebut, meskipun pihaknya juga belum mengetahui apa pertimbangannya.

"Saya enggak tahu pertimbangannya apa, tapi yang jelas kita menghormati keputusan apapun yang dibuat Mas Hasan," kata Dahnil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, dikutip dari Wartakotalive.com.

Terkait dengan pengganti Hasan Nasbi nanti, Dahnil mengaku dirinya belum mendapatkan arahan dari Prabowo, karena belum sempat bertemu.

"Belum dapat ketemu Pak Presiden, jadi belum dapat update terkait itu," ujarnya. 

Kendati demikian, Dahnil mengatakan bahwa salah satu kriteria calon pengganti Kepala PCO nanti, sosoknya harus bisa memahami pola komunikasi yang diinginkan Prabowo.

Selain itu, Dahnil menyebutkan, sosoknya nanti juga harus bisa menunjukkan rasa empati dan simpati.

"Presiden melakukan self-correction. Semua anggota kabinet harus menyampaikan komunikasi yang baik kepada publik, menghindari multitafsir, serta menunjukkan simpati dan empati," jelas Dahnil.

Sebelumnya, isu soal mundurnya Hasan Nasbi itu sempat mencuat pekan lalu setelah Presiden Prabowo Subianto mengakui komunikasi pemerintah buruk.

Namun, pada waktu itu Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya membantah kabar Hasan Nasbi mundur dari Kepala PCO.

Sebaliknya, dirinya justru mengaku baru selesai rapat bersama Hasan Nasbi.

"Wah isu dari mana, ini masih ngantor seperti biasa. Baru aja selesai rapat bareng," kata Teddy kepada wartawan, Rabu (16/4/2025) lalu.

Adapun Prabowo mengungkapkan soal komunikasi di pemerintahannya masih kurang baik itu dalam wawancara bersama enam pemimpin redaksi media massa di Hambalang, Jawa Barat, Minggu, 6 April 2025.

Awalnya Prabowo merespons pernyataan Hasan Nasbi yang mengomentari teror kepala babi.

Menurut Prabowo, ucapan Hasan Nasbi saat menanggapi peristiwa tersebut adalah salah dan keliru.

Prabowo mengatakan ada kemungkinan Hasan Nasbi telah menyesali apa yang sudah disampaikannya.

"Tapi, bener itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru. Ya, saya kira beliau menyesal," kata Prabowo, Senin (7/4/2025).

Prabowo pun menilai kesalahan Hasan Nasbi disebabkan karena ia baru berkecimpung di pemerintahan.

Maka dari itu, orang-orang baru di pemerintahan belum beradaptasi ihwal bagaimana merespons sesuatu yang disorot masyarakat.

"Banyak yang baru. Jadi, mungkin kurang waspada, kurang hati-hati dalam mengucap. Saya kira itu yang bisa saya jelaskan."

"Saya belum ketemu sih sebetulnya. Setelah, saya juga kaget," tutur Prabowo.

Sebagai kepala negara, Prabowo mengaku salah jika komunikasi di pemerintahannya masih kurang baik.

Sebab, sejak awal memimpin negara, Prabowo memang berorientasi kepada hasil kerja.

"Tapi, bahwa komunikasi kurang baik, itu sebetulnya saya anggap itu saya yang bersalah. Karena fokus kita deliver. Kerja, rakyat nunggu keputusan," ujarnya.

Hasan Nasbi Akui Sudah Pikirkan Matang-matang

Sebelumnya, mengenai pengunduran dirinya ini, Hasan Nasbi mengaku sudah memikirkannya matang-matang atau tidak diambil secara tiba-tiba.

"Kesimpulan saya sudah sangat matang bahwa sudah saatnya menepi ke luar lapangan dan duduk di kursi penonton."

"Memberikan kesempatan kepada figur yang lebih baik untuk menggantikan posisi bermain di lapangan. Jadi ini bukan keputusan yang tiba-tiba dan bukan keputusan yang emosional," katanya.

Hasan Nasbi mengatakan pilihan mundur dari kabinet pemerintahan Prabowo itu, diambilnya dalam kondisi yang tenang, yang dianggapnya merupakan jalan terbaik untuk sekarang ini.

"Ini rasanya adalah jalan terbaik yang dipikirkan dalam suasana yang amat tenang dan demi kebaikan komunikasi pemerintah di masa yang akan datang," katanya.

Lantas, apa alasan Hasan Nasbi mundur sebagai Kepala PCO?

Hasan Nasbi mengatakan alasan pengunduran dirinya sebagai Kepala PCO sama seperti yang diunggah pada akun Instagram Total Politik.

"Sama seperti yang saya sampaikan di Total Politik," katanya.

Dalam akun instagram Total Politik tersebut, Hasan Nasbi mengatakan bahwa dirinya sudah beberapa kali menyampaikan dalam podcast.

Apabila ada suatu pekerjaan atau masalah yang tidak bisa ditangani, harus tahu diri dan mengambil jalan untuk menepi.

"Tidak perlu heboh-heboh, kita pun harus tahu diri dan kemudian mengambil keputusan untuk menepi."

"Maka pada hari ini, 21 April 2025, sepertinya saat itu sudah tiba," katanya.

Adapun surat pengunduran diri tersebut sudah diteken Hasan Nasbi dan diserahkan kepada Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

"Surat pengunduran diri saya tanda tangani dan saya kirimkan kepada Presiden melalui dua orang sahabat baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet," tuturnya.

(Rifqah/Taufik Ismail) (Wartakotalive.com/Desy Selviany)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.