Serapan beras Bulog bulan April capai 1,3 juta ton, kalahkan serapan tahunan tujuh tahun terakhir
Jakarta (ANTARA) - Capaian mengejutkan terjadi dalam pengadaan beras nasional, sebab sepanjang bulan April 2025 Perum Bulog berhasil menyerap 1,3 juta ton beras.
Angka tersebut sangat mencengangkan mengingat rata-rata serapan tahunan tujuh tahun terakhir hanya berkisar 1,2 juta ton. Artinya, dalam waktu hanya satu bulan, Bulog melampaui rekor serapan tahunannya.
“Pertama, capaian stok beras kita tertinggi selama 23 tahun. Bahkan bisa jadi itu selama merdeka. Yang kedua adalah produksi kita lompatannya tertinggi juga sesuai BPS, bukan kata saya,” ujar Amran.
Amran juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto atas arahan dan gagasan besarnya dalam mempercepat tercapainya swasembada pangan nasional. Melalui serangkaian kebijakan strategis, mulai dari kuota pupuk naik 100 persen, reformasi dalam distribusi pupuk, hingga harga gabah naik menjadi Rp.6.500 per kg.
Kebijakan-kebijakan itu bukan hanya sebagai langkah taktis menghadapi krisis global, tetapi merupakan strategi jangka panjang membangun kedaulatan nasional berbasis kekuatan domestik.
“Presiden Prabowo memang sangat visioner. Beliau mampu melihat peluang peluang di masa depan. Strategi Pak Presiden kita membuka harapan besar bagi stabilitas harga, penguatan cadangan pangan, dan kesejahteraan petani di tengah tantangan iklim dan pasar global,” lanjut Amran.
Amran menambahkan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja keras semua pihak mulai dari petani, penyuluh, kapolda, kapolres, pangdam, BUMN, Bulog, PIHC, dan seluruh pihak yang terlibat. Ini bukan saja kekuatan koordinasi dan kesiapan sistem logistik pangan nasional saja, tapi juga menjadi sinyal kuat bahwa langkah menuju swasembada pangan Indonesia berada di jalur yang tepat.