Kenali Istilah Crab Mentality, Fenomena yang Bisa Menghambat Kamu untuk Maju!
Marsha Ayu May 01, 2025 12:34 AM

Grid.ID - Apakah sobat Grid pernah mendengar istilah'Crab Mentality'?Bagi banyak orang di Indonesia, istilah tersebut mungkin masih asing terdengar. Namun tanpa disadari, fenomenanya mungkin pernah ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Crab mentality atau crabs in a bucket, merupakan fenonema yang menggambarkan sifat seseorang yang suka menghambatorang lain untuk maju. Biasanya, hal tersebut dilakukan karena adanya rasa terancam atau rasa iri akan kesuksesan orang lain.

Dikutip dari calmclinic.com, crab mentalilty memiliki dasar yang sama dengantall poppy syndrome, dimana seseorang merasa harus mengkritik orang yang sukses tanpa alasan yang jelas.

Sifat menghambat orang lain untuk maju, mungkin pernah sobat Grid temui dalam kehidupan sehari-hari. Walau sulit untuk diakui, teman, sahabat, atau anggota keluarga di sekitarbisa menjadi pelaku dari tindakan tersebut.

Sobat Grid mungkin bisa mulai melihat orang-orang sekitar, apakah ada beberapa orang yang sulit untuk memberikan selamat saat kamu memiliki pencapaian baru. Atau, bisa juga tidak mengindahkan pencapaian kamu dan berakhir mencari celah untuk memberikan komentar negatif

Seseorang yang terjebak dalam fenomena crab mentality, kerap mengalami dilema antara memilih untuk keluar dari fenomena tersebut dan menjauhi pelaku, atau diam saja agar tidak mengorbankan hubungan satu sama lain.

Mengapa disebut fenomena crabs in a bucket?

Nama tersebut diambil karena situasi yang terjadi sesuai dengan tindakan kawanan kepiting saat ditaruh di dalam baskom. Kepiting biasanya akan menarik jatuh temannya yang berusaha naik ingin keluar dari baskom.

Tindakan yang dilakukan kepiting, semata-mata merupakan kebiasaan yang terbentuk untuk bertahan hidup. Di mana di laut lepas, kepiting biasanya bergantung satu sama lain untuk meningkatkan kemungkinan bertahan hidup.

Dalam baskom yang merupakan lingkungan baru bagi kepiting, kebiasaaningin terus bersama dengan kawanan masih ada. Namun di mata manusia, hal tersebut bisa terlihat seperti tindakan yang ingin menahan keberhasilan teman yang sedang berusaha.

Crab Mentality Pada Manusia

Seseorang dapat membentuk fenomena crab mentality ketika merasa takut dan insecure terhadap keberhasilan orang lain. Bisa tercetus pemikiran dimana jika ia tidak bisa mendapatkan sesuatu, maka orang lain juga tidak boleh mendapatkannya.

Akan ada beberapa percobaan yang dilakukan untuk menjatuhkan seseorang yang berusaha untuk maju. Percobaan bisa dimulai dari sindiran-sindiran kecil dan berakhir pada perkataan negatif secara terang-terangan.

Dalam beberapa kasus, seseorang bisa dengan tega membuat rumor atau gosip buruk terkait korban untuk membuat orang-orang menjauhinya. Tujuan dilakukannya tentu ingin membuat korban terintimidasi oleh lingkungan dan secara sukarela turun dari kesuksesannya.

Perlu diketahui bahwa fenomena crab mentality pada dasarnya tidak menyerang fisik untuk menjatuhkan orang lain, namun lebih ke arah psikis. Tak jarang, beberapa orang terlambat atau bahkan tidak menyadari ketika berada di lingkungan yang menahan potensi diri.

Fenomena crab mentality sangat tidak baik untuk kesehatan mental, baik untuk korban dan juga pelaku. Pada korban, hal tersebut jelas dapat menahan potensinya untuk maju menuju kesuksesan.

Lalu pada pelaku, hal tersebut tidak memiliki manfaat positif sama sekali. Kebiasaan terlalu fokus pada pencapaian orang lain, hanya akan membuat kamu lupa akan potensi yang dimiliki oleh diri sendiri. Dan, kamu hanya akan terbiasa melihat diri lebih rendah dari orang lain karena tidak bisa mengikuti jejak kesuksesan orang lain, padahal kamu memang tidak berusaha.

Cara Mengubah Perilaku Crab Mentality

1. Buat goals terkait hal-hal yang ingin kamu capai ke depannya, sehingga kamu bisa lebih fokus pada diri sendiri.

2. Terapkan pola pikir bahwa di dunia ini kamu hanya bertarung dengan diri sendiri. Melakukan ini dapat membantu kamu melihat perkembangan diri saat ini dengan yang dahulu.

3. Terapkan hukum timbal balik dan bukan rasa iri. Ketika timbul kebiasaan saling membantu dengan orang lain untuk meraih mimpi, maka kamu akan menghilangkan kebiasaan menjatuhkan orang untuk sukses.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.