Saat Ambil Brondolan Sawit, Suku Anak Dalam di Tebo Tewas di Tangan Sekuriti Perusahaan
agus tri May 01, 2025 12:30 AM

TRIBUNBATAM.id - Seorang warga Suku Anak Dalam tewas dikeroyok sekuriti perusahaan di areal perkebunan kelapa sawit wilayah Desa Betung Bedarah Timur, Kecamatan Tabir, Kabupaten Tebo, ini kronologinya.

Peristiwa terjadi pada Selasa, 29 April 20205 sekitar pukul 15.00 WIB, menurut informasi dari KKI Warsi, lembaga yang concern isu lingkungan dan masyarakat adat.

Delapan Orang Rimba (warga Suku Anak Dalam atau SAD) mengambil brondolan buah sawit yang jatuh dari pohon saat itu. 

Saat akan meninggalkan lokasi, mereka diadang sekelompok orang.

Terjadi penganiayaan di lokasi tersebut hingga mengakibatkan satu Orang RImba meninggal dunia.

Sementara itu tiga Orang Rimba lainnya terluka.

Selain itu, tiga sepeda motor hangus terbakar. 

Depati Gentar, paman dari Orang Rimba korban yang luka-luka, memaparkan Orang Rimba mengambil brondol bukan untuk mencari kaya, tetapi hanya untuk menyambung hidup.

Penyebabnya, karena sumber daya alam hutan yang menjadi sumber kehidupan Orang Rimba semakin tipis. 

Sebelum perstiwa ini terjadi, Gentar menuturkan sudah ada pembicaraan antara Orang Rimba dan perusahaan. 

“Kami Orang Rimba diminta diberi kesempatan untuk mengambil brondol, istilahnya kami bantu perusahaan untuk mengambil buah yang jatuh dari pohonnya, kemudian sebagai imabalannya perusahaan bersedia membeli brondol tersebut, kami berharap ini menjadi solusi, supaya perusahaan bisa berjalan dan kami Orang Rimba juga bisa hidup,”kata Gentar. 

Namun hasil pertemuan dengan perusahaan yang di gelar sekitar 2 bulan lalu ini tidak kunjung mencapai kata sepakat, sampai akhirnya timbul penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa dan korban luka.  
Gentar mengatakan Orang Rimba butuh hidup, ketika hutannya beralih menjadi perkebunan, kenapa perusahaan tidak mau memberikan sedikit ruang untuk Orang Rimba menyambung hidup dari mengambil brondol. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.