BPKH Limited Pastikan Bawa Cita Rasa Tanah Air ke Makanan Jemaah Haji Indonesia 
Eko Sutriyanto May 01, 2025 05:31 AM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BPKH Limited, anak usaha Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), membawakan cita rasa dari Tanah Air untuk jemaah Indonesia. 

Bagi jemaah Indonesia, setiap suapan adalah perjalanan singkat kembali ke kampung halaman, aroma rendang yang hangat, pedasnya balado, atau kelezatan nasi goreng yang begitu familiar. 

“Setiap kotak nasi yang dimakan jemaah adalah bentuk nyata dari misi kami mengembalikan keberkahan haji kembali ke bangsa Indonesia,” kata Mudir BPKH Limited, Sidiq Haryono, dalam keterangan tertulis, Rabu (30/4/2025).

Menurut Sidiq, hal ini bukan sekadar bisnis, tapi membawa cita rasa Indonesia ke jemaah yang sedang menjalani ibada

Makanan siap saji sering dianggap mahal oleh syarikah lokal di Arab Saudi, terutama karena margin keuntungannya sangat tipis. 

Meski begitu, Sidiq menegaskan bahwa BPKH Limited memiliki tujuan yang jauh lebih besar. 

"Kami hadir bukan sebagai pedagang, tapi sebagai bagian dari sistem. Kami ingin memastikan jemaah Indonesia tidak hanya kenyang, tapi juga merasa ‘pulang kampung’ dalam setiap suapan," ujarnya. 

Puncak haji 2024 menjadi momen bersejarah. Di tengah kemacetan ekstrem di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), untuk pertama kalinya makanan siap saji khas Nusantara hadir di tangan jemaah Indonesia. 

“Bagi kami, makanan siap saji bukan sekadar alternatif. Ini adalah solusi logistik di tengah kemacetan ekstrem puncak haji. BPKH Limited ingin memastikan saat jalan ditutup, makanan Indonesia tetap sampai ke tangan jemaah,” kata Sidiq, mengenang keberhasilan itu. 

Di tengah padatnya kerumunan dan terbatasnya akses, jemaah masih bisa menikmati semur daging atau gulai ayam khas Indonesia. 

Untuk musim haji tahun ini, BPKH Limited telah menyiapkan langkah yang lebih besar. Sebanyak 475 ton bumbu khas Indonesia didatangkan ke Arab Saudi, hasil seleksi ketat yang dimulai sejak November 2024. 

Tujuh produsen terbaik dari Indonesia terpilih untuk menyediakan 22 jenis bumbu, mulai dari nasi goreng, rendang, hingga tumis dan balado. 

Setiap bumbu dipilih dengan cermat untuk memastikan cita rasa autentik Nusantara tetap terjaga, bahkan setelah menempuh perjalanan panjang melintasi benua.

Kerja keras ini melibatkan kolaborasi erat dengan Kementerian Agama, Konsulat Jenderal Republik Indonesia, serta produsen dan syarikah lokal di Arab Saudi.

“Dengan makanan yang lebih sesuai dengan lidah mereka, stamina dan semangat jemaah dalam menjalankan ibadah haji diharapkan tetap terjaga,” ungkap Sidiq.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.