BANJARMASINPOST.CO.ID - Hasil semifinal Liga Champions (UCL) tadi malam mengantarkan Barcelona vs Inter Milan berakhir dengan skor 3-3.
Kini, Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi buka suara setelah hasil imbang dari Barcelona pada leg pertama semifinal Liga Champions 2024/2025, Kamis (1/5/2025).
Bermain di markas lawan, Nerazzurri mampu menahan Barcelona skor 3-3.
Bahkan Inter Milan bisa unggul dua gol lebih dahulu melalui Marcus Thuram serta Denzel Dumfries.
Thuram mencetak gol pada 30 detik awal pertandingan.
Sementara Dumfries melakukan tendangan akrobatik yang menjebol gawang Wojciech Szczęsny.
Pihak Barcelona pun dapat merespon ketertinggalan tersebut.
Blaugrana menyamakan kedudukan skor 2-2 melalui Lamine Yamal serta Ferran Torres sebelum interval pertama berakhir.
Di babak kedua, pertarungan sengit kembali terjadi untuk kedua tim.
Inter Milan kembali menjauh pada menit ke-64 melalui catatan brace goal Dumfries.
Namun, hanya berselang satu menit kemudian, Barcelona berhasil menyamakan kedudukan melalui gol bunuh diri yang dicetak oleh kiper Inter Milan, Yann Sommer.
Lantas pada menit ke-75, pihak Inter Milan dapat mencetak gol pembeda melalui Hakan Calhanoglu.
Namun gol tersebut dianulir karena Calhanoglu terjebak offside melalui tangkapan VAR.
Walhasil skor kedudukan 3-3 mengakhir pertandingan leg pertama kali ini.
Duel leg kedua akan dilakukan di markas Inter Milan pada Rabu (7/5/2025) minggu depan.
Menatap perjalanan ke depan, Inzaghi mengaku optimis Inter Milan dapat menaklukan Barcelona.
Terlebih Inter bakal mendapat dukungan suporter langsung di Giuseppe Meazza Stadium minggu depan.
"Kami melalui pertandingan yang fantastis dan partai semifinal yang sulit," ujar Inzaghi dilansir UEFA, Kamis (1/5/2025).
"Ada momen-momen luar biasa hari ini, tapi juga ada saat-saat di mana kami kesulitan," sambungnya.
"Kami bisa saja menang, tetap hasil imbang cukup baik."
"Rabu minggu depan adalah selayaknya partai final bagi kami."
"Hal yang terpenting, mereka (Barcelona) tahu bahwa bakal menghadapi tim yang tangguh," ungkap Inzaghi.
"Terlebih leg kedua akan dihelat di Milan," pungkasnya.
Di sisi lain, menatap perjalanan ke depan, pelatih Barcelona Hansi Flick menganggap bukan hal yang mudah.
Terlebih Barcelona gagal meraup kemenangan di markas sendiri.
Namun secara keseluruhan, Barcelona optimis dapat memetik hasil terbaik di Giuseppe Meazza Stadium minggu depan.
"Kami tidak memulai dengan baik," buka Hansi Flick dilansir laman UEFA, Kamis (1/5/2025).
"Tetapi kami langsung kembali ke dalam pertandingan," sambungnya.
"Ketika tertinggal dua gol, saya menyadari betapa sengitnya partai semifinal kali ini."
"Untungnya para pemain dapat memberikan yang terbaik, termasuk Lamine Yamal yang membuat gol penipis keadaan pertama."
"Ke depan masih ada satu leg lagi."
"Barcelona harus memenangkannya."
"Saya rasa ini pantas disebut sebagai 'final sebelum final'," pungkas Hansi Flick.
Barcelona yang bermain di hadapan pendukungnya memilih formasi 4-2-3-1, menekankan keseimbangan antara pertahanan dan kreativitas di lini tengah.
Dengan dua gelandang bertahan sebagai poros, mereka mengandalkan pemain seperti Lamine Yamal atau Pedri untuk mengatur serangan dari lini tengah ke depan.
Sementara itu, Inter Milan tetap konsisten dengan formasi 3-5-2, yang menjadi andalan Simone Inzaghi musim ini.
Formasi ini memberi mereka fleksibilitas dalam bertahan dan menyerang, dengan dua penyerang cepat dan tiga gelandang tengah yang solid untuk mendikte tempo permainan.
Saat peluit babak pertama dibunyikan, Inter Milan langsung membuka keunggulan lewat gol cepatnya.
Denzel Dumfries melepaskan umpan silang ke kotak penalti dan Marcus Thuram mencetak gol dengan tumit belakang yang luar biasa dan mengubah skor menjadi 1-0 (1').
Sementara itu, Barcelona mendapatkan peluang emas pertamanya pada menit ke-12.
Diawali dengan umpan cantik Lamine Yamal, tendangan Ferran Torres masih melebar tipis di sisi kanan gawang.
Ferran Torres kembali menebar ancaman pada menit ke-20. Aksinya yang nyaris berbuah gol dari situasi sepak pojok, tetapi tendangannya melebar tipis dari tiang kanan.
Secara mengejutkan justru Inter Milah lah yang kembali menambah pundi-pundi golnya.
Denzel Dumfries mencetak gol lewat tendangan dari dalam kotak penalti setelah menerima umpan sundulan dari Francesco Acerbi, dan mengubah kedudukan menjadi 2-0 (21').
Tertinggal 2-0, Barcelona langsung merespon dengan cepat.
Lamine Yamal melakukan gerakan solo yang hebat dan melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti, mengecoh Yann Sommer dengan tendangan akurat, skor pun berubah menjadi 1-2 (24').
Sementara itu, Dani Olmo menerima umpan bagus di dalam kotak penalti. Namun ia menyia-nyiakan peluang emas.
Tendangan rendahnya yang diarahkan ke tengah gawang mampu ditebak oleh Yann Sommer (30').
Dani Olmo kembali menebar ancaman. Sayangnya, tendangan yang memanfaatkan bola pantul di tepi area penalti masih mampu ditepis oleh Yann Sommer (36').
Upaya Barcelona yang terus menekan akhirnya berbuah manis.
Tendangan Ferran Torres membawa Barcelona menyamakan kedudukan 2-2 setelah mendapatkan umpan terobosan dari Raphinha (38').
Tak ada gol lagi tercipta, skor 2-2 bertahan hingga turun minum.
Pada babak kedua, Barcelona tampil mengurung pertahanan Inter Milan sejak menit awal.
Sebaliknya, Inter Milan hanya tampil pasif dan mengandalkan serangan balik untuk menyerang.
Menilik statistik menit ke-55, Barcelona unggul penguasaan bola sebesar 70 persen.
Meski bermain bertahan, Inter Milan selalu berhasil memanfaatkan peluang sekecil apapun.
Kali ini mereka berhasil mencetak gol ketiga yang diawali dengan tendangan sudut.
Denzel Dumfries yang berdiri bebas berhasil menyambar umpan tersebut dengan sundulan terarah dan mengubah skor menjadi 2-3 (64').
Keunggulan Inter Milan tersebut hanya bertahan sesaat saja setelah tendangan roket Raphinha mengubah skor menjadi 3-3 (66').
Meski begitu gol tersebut gol Raphinha itu terdapat unsur bunuh diri dari Yann Sommer.
Meskipun eksekusi awalnya berasal dari usaha Raphinha, pantulan bola yang mengenai mistar lalu membentur tubuh Yann Sommer membuatnya secara teknis bisa dikategorikan sebagai gol bunuh diri.
Pau Cubarsi tampil gemilang dengan melakukan blok untuk menghentikan tendangan Marcus Thuram (71').
Secara mengejutkan, Inter Milan kembali mencetak gol melalui tendangan keras Mkhitaryan usai mendapat umpan terobosan dari Dumfries (75').
Nahas gol tersebut dianulir karena Mkhitaryan terlebih dahulu terkena offside.
Pada menit ke-77, Barcelona mendapatkan peluang emas melalui tendangan bebas tepat di tepi garis kotak penalti. Nahas, tendangan Raphinha tepat mengarah ke pelukan Yann Sommer.
Szczesny keluar dari sarangnya untuk memotong umpan terobosan dari para pemain Inter Milan (79').
Tak ada momen atau gol lagi tercipta, skor 3-3 bertahan hingga laga selesai.
Barcelona (4-2-3-1)
Wojciech Szczesny; P. Cubarsi, I. Martinez, G. Martin, J. Kounde; F. de Jong, Pedri; L. Yamal, D. Olmo, Raphinha; F. Torres.
Inter Milan (3-5-2)
Y. Sommer; F. Acerbi, Y. Bissceck, A. Bastoni; D. Dumfries, N. Barella, H. Calhanoglu, H. Mkhitaryan, F. Dimarco; L. Martinez, M. Thuram.
(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)