Masyarakat di Amerika Serikat ramai-ramai turun ke jalan dalam memperingati Hari Buruh atau May Day pada Kamis (1/5). Tak cuma buruh, demo pada 2025 ini diikuti pula oleh pengacara, guru sampai politikus.
May Day kali ini massa turun di berbagai kota besar di Negeri Paman Sam. Tuntutan mereka sama, yaitu menolak kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump hingga kekuasaan besar orang-orang tajir di AS.
Perbesar
Sejumlah pengunjuk rasa membentangkan poster saat May Day 2025 di New York, Amerika Serikat, Kamis (1/5/2025). Foto: Jeenah Moon/REUTERS
Dalam demo yang digelar di Washington, seorang pimpinan demo adalah istri dari seorang warga AS yang dipenjara di El Salvador, Jennifer Vasquez. Dia mengatakan, suaminya tak bersalah dan Pemerintah AS membuat kesalahan besar terhadap penangkapan suaminya.
“Dia ditahan secara ilegal, diculik, dan dihilangkan oleh Pemerintahan Trump, kendati mereka mengakui ini adalah kesalahan,” ucap Sura seperti dikutip dari Reuters.
“Bagi semua orang tetap waspada, dan tetap berjuang,” sambung dia, disambut yel-yel menuntut pembebasan suami Sura.
Selain Washington, demo May Day digelar di Vermont. Unjuk rasa di sana dihadiri politikus ternama AS dan eks bakal calon presiden dari Partai Demokrat, Bernie Sanders.
Perbesar
Dua pengunjuk rasa berpakaian seperti badut saat May Day 2025 di New York, Amerika Serikat, Kamis (1/5/2025). Foto: Jeenah Moon/REUTERS
Sementara di New York, anggota DPR dari Partai Demokrat, Alexandria Ocasio-Cortez, memperingatkan massa yang hadir bahwa Trump dan Partai Republik akan memotong anggaran untuk asuransi kesehatan.
Ocasio-Cortez kemudian mengungkap, di New York ada 6 ribu demonstran yang turun ke jalan.
Sedangkan ratusan ribu orang ikut May Day di Philadelphia, Idaho, Los Angeles, Denver, and Phoenix, dan Tucson.