Kompos Blok, Andalan Siswa SMA 3 Merauke di Adu Inovasi Toyota Eco Youth 13
kumparanOTO May 02, 2025 11:40 PM
Para siswa dan guru pembimbing SMA 3 Merauke merasa bangga dengan mempersembahkan gagasan kompos blok, yang akan diajukan dalam kompetisi adu inovasi Toyota Eco Youth (TEY) yang pada tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-13.
Diketahui penumpukan kotoran sapi menjadi masalah tersendiri di sana, sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan berupa gas metana.
Brown block of life, demikian nama produknya. Merupakan pemanfaatan kotoran sapi dan ampas sagu sebagai pupuk kompos berbasis tenaga surya, dengan konsep ekonomi sirkular.
Konsep ini menekankan pada pengelolaan limbah melalui daur ulang hingga produksi ulang, dengan tujuan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan pada akhirnya menciptakan sistem ekonomi yang berkelanjutan.
Inovasi 'kompos blok' gagasan siswa SMA 3 Merauke di Toyota Eco Youth ke-13. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Inovasi 'kompos blok' gagasan siswa SMA 3 Merauke di Toyota Eco Youth ke-13. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Tahapannya adalah kotoran sapi dikumpulkan, kemudian dicampur dengan ampas sagu dengan perbandingan 75:25, lalu disatukan lagi dengan air dan konsentrat EM4. Setelahnya didiamkan dua sampai tiga hari untuk fermentasi. Setelahnya dicetak dengan berat 25 gram, lalu penjemuran hingga kering seutuhnya.
Tenaga surya dibutuhkan sebagai sumber energi untuk menggerakkan mesin pencampuran komposisi tadi. Energi ditangkap panel surya kemudian disimpan di aki, kemudian melalui konverter energinya dimanfaatkan sebagai sumber listrik.
"Dengan dibantu energi matahari dan fermentasi dari limbah kotoran sapi 75 persen dan ampas sagu 25 persen, bagaimana sirkuler dari ekonominya bisa meningkatkan kesejahteraan. Apalagi kompos blok itu sangat dibutuhkan Merauke sebagai daerah pertanian," ungkap Kepala Sekolah SMA 3 Merauke, Benedikta Sri Lestari di Merauke, Jumat (2/5).
Pupuk organik ini sejalan dengan tema besar yang diangkat oleh Toyota Indonesia, mengajak generasi muda untuk turut serta dalam upaya dekarbonisasi dalam balutan tajuk 'EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi'.
Inovasi 'kompos blok' gagasan siswa SMA 3 Merauke di Toyota Eco Youth ke-13. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Inovasi 'kompos blok' gagasan siswa SMA 3 Merauke di Toyota Eco Youth ke-13. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Pada dasarnya tujuan adu inovasi ini untuk meningkatkan kesadaran serta kepedulian generasi muda Indonesia. Lebih dari itu, TEY juga merupakan upaya pabrikan dalam menjembatani kontribusi penanggulangan masalah lingkungan secara nyata.
Program yang diinisiasi sejak 2005 ini menyasar siswa SMA dan sederajat untuk turut serta menciptakan inovasi dalam hal perbaikan lingkungan hidup, berorientasi pada pemangkasan karbon.
"Visi sekolah kami beriman, berprestasi, berbudaya, dan berwawasan lingkungan, sehingga kami memberi waktu, ruang, dan peluang untuk anak-anak berinovasi TEY ke-13, mudah-mudahan ke Jakarta nanti membawa hasil dari kompos blok," lanjutnya.
Adapun penjurian TEY ke-13 yang telah berlangsung sejak 30 April 2024 itu, telah mengumpulkan 1.125 eco project proposal SMA, SMK, dan sederajat. Sementara itu gagasan SMA 3 Merauke ini telah mengerucut ke dalam 25 besar.
"Semoga bisa meraih prestasi maksimal saat penjurian di Jakarta nanti. Suatu hal positif, menjadi bagian dari generasi muda yang mengembangkan diri terlebih membantu kehidupan masyarakat sosial di sekitar sekolah, semoga dapat dimanfaatkan," terang Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julianto.
***
kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 akan digelar pada Selasa, 6 Mei 2025, di MGP Space, SCBD Park.
Forum diskusi ini menghadirkan para pemangku kepentingan, termasuk pemimpin industri, profesional, dan perwakilan pemerintah, untuk berdiskusi serta berbagi wawasan mengenai masa depan industri otomotif berkelanjutan.
Daftar sekarang di: .
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.