TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) JAYA Rosario de Marshall atau biasa dipanggil Hercules merespon pernyataan Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Gatot Nurmantyo marah terkait kejadian di Depok. Dimana mobil polisi dibakar oleh anggota GRIB JAYA.
"Kalau saya diam, orang akan menyangka bahwa polisi sudah enggak ada. Ini bahaya untuk negara kesatuan Republik Indonesia," kata Gatot dikutip TribunJakarta.com dari akun youtube Refly Harun Official, Kamis (1/5/2025).
Hercules pun menanggapi ucapan Jenderal Bintang Empat itu.
Ia mengklaim telah menghubungi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto dan Kapolres Metro Depok Kombes Pol Abdul Waras.
"Saya minta tindak mereka habis. Tangkapin mereka semua yang terlibat di balik penyerangan mobil polisi yang dibakar. Bila perlu tembakin kaki mereka semua," kata Hercules dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Seleb On Cam, Jumat (2/5/2025).
Hercules mendukung Polda Metro Jaya untuk menindak tegas aksi premanisme.
Bahkan, Hercules menunjuk anak buahnya yang berdiri di belakangnya.
Ia menegaskan bila anggota GRIB JAYA melakukan tindakan premanisme maka ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
"Tidak ada yang kebal hukum. Saya sudah warning anggota saya, kalian tidak kebal hukum. Saya pun tidak kebal hukum," katanya.
Hercules pun mempertanyakan ucapan Gatot Nurmantyo bahwa negara akan hancur bila sudah dikuasai preman.
"Pak Gatot yang aku sayang aku hormati. Bapak ini mantan Panglima TNI kok negara macam apa, kan kalau pelanggaran hukum itu ada bapak-bapak kepolisian," kata Hercules.
Hercules menuturkan aksi premanisme cukup ditangani polisi setingkat Polsek. Bila Polsek tidak mampu, kata Hercules, maka Kapolres dapat turun tangan dengan dukungan Jatanras Brimob.
"Sudah selesai. Kok Pak Gatot yang bicara berapi-api negara macam apa ini? Kok Hercules itu premanisme, Hercules itu ormas preman?" tanya Hercules.
Selain itu, Hercules meminta maaf setelah menyebut Sutiyoso yang mengkritik soal seragam GRIB JAYA dengan idiom bau tanah.
Ia juga bahkan meminta maaf untuk keluarga Sutiyoso.
"Pak Sutiyoso yang menyinggung masalah ormas itu, saya minta maaf kepada Pak Sutiyoso. Minta maaf sebesar-besarnya pada Pak Sutiyoso, kepada anak cucu dan keluarga semua," ungkap Hercules.
"Karena Pak Sutiyoso dari Komando Pasukan Khusus Baret Merah, saya sangat hormat dan kagum dengan beliau," tambahnya.
Hercules kembali menegaskan dirinya mengaku salah terhadap Purnawirawan TNI, Sutiyoso.
"Atas kesalahan saya kemarin saya mengucap itu, saya minta maaf sebesar-besarnya. Sampai ke anak cucu saya minta maaf," terangnya.
Berbeda dengan Sutiyoso, Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo justru mendapatkan peringatan keras dari Hercules.
Sebelumnya, Gatot Nurmantyo marah besar dengan Hercules, karena telah menghina Sutiyoso.
Gatot Nurmantyo menilai Hercules merupakan sosok yang kurang ajar dan tidak tahu diri.
Mendengar pernyataan Gatot Nurmantyo, Hercules meradang.
"Tapi Gatot, saudara Gatot Nurmantyo Anda, saya tidak takut dengan Anda. Saya tidak menghargai Anda," tegas Hercules.
Hercules menilai, Gatot yang ikut cawe-cawe begitu berlebihan menggambarkan dirinya sebagai sosok preman bengis.
"Jadi kenapa kok Anda bisa begitu terhadap saya? Bengis banget gitu lo, aku salah apa?" tanya Hercules.
"Aku gak salah dengan Pak Gatot lo. Sampai bicara premanisme, kurang ajar, aku salah apa Pak Gatot?" tambahnya.
Hercules masih heran, pasalnya tak pernah bermasalah dengan Gatot Nurmantyo namun sang mantan Panglima TNI tersebut begitu geram terhadap dirinya.
"Pak Gatot yang aku hormati dan aku muliakan, mantan Panglima TNI saya sedih lo, Anda bisa luar biasa geram kayak saya punya kesalahan. Aku juga manusia biasa, di sini memperbaiki diri," katanya.
Hercules berharap Gatot Nurmantyo bisa mengoreksi pernyatannya, begitu juga ia yang mengoreksi statemen yang salah.
"Jika memaafkan kita saling memaafkan." ucapnya.