Para Pemilik Toko Roti Ini Bagikan Kunci Bisnis Kuliner di Era Digital
kumparanFOOD May 03, 2025 12:20 PM
Bisnis kuliner menjadi salah satu sektor yang terus berkembang di Indonesia. Mulai dari warung makan sederhana, kafe kekinian, hingga toko roti modern, semuanya bertumbuh pesat mengikuti tren dan selera pasar.
Namun, di balik pertumbuhannya, ada berbagai tantangan yang harus dihadapi para pelaku usaha. Masalah yang dihadapi, antara lain, sulitnya mengontrol stok bahan baku, pencatatan transaksi yang belum efisien, antrean pembayaran yang menumpuk, hingga risiko kebocoran data.
Keterbatasan sumber daya manusia dan sistem yang belum terintegrasi juga membuat banyak pemilik usaha harus turun langsung menangani operasional harian. Alhasil, waktu untuk berpikir strategis dan mengembangkan bisnis pun jadi terbatas.
Keresahan ini juga dirasakan oleh Lilysan Wijaya, Pemilik Jaringan Toko Roti Romi Roti Mimpi Indah. Melalui talkshow bertajuk “Transformasi Bisnis F&B: Inovasi AI Memacu Pertumbuhan Bisnis #BebasCemas dengan Optimalisasi Data” yang digelar di ALLFood Indonesia, Lilysan Wijaya menyebut bahwa ia pernah mengalami kendala pada sistem POS (Point of Sales), yaitu sistem yang digunakan untuk memproses transaksi penjualan.
“Dulu saya pernah memakai POS yang salah… problem-nya itu banyak sekali, contohnya ketidakstabilan jaringan, di mana data orderan yang masuk itu tidak sesuai dengan yang diorder oleh customer, dan itu memengaruhi sampai ke end product-nya, speed of service, customer satisfaction, dan turnover karyawan karena frustasi,” ungkap Lilysan Wijaya, Pemilik Jaringan Toko Roti Romi Roti Mimpi Indah, saat acara talkshow di ALLFood Indonesia, Rabu (30/4).
Perbesar
Agung Haryadi, General Manager Baker Old. Foto: Salsha Okta Fairuz/kumparan
Tak hanya itu, brand roti franchise ternama, yakni Baker Old juga mengalami kendala yang serupa. Dalam kesempatan yang sama, Agung Haryadi, General Manager dari Baker Old menyatakan bahwa mereka butuh sistem operasional yang terintegrasi, mudah, dan real-time di tengah mitra yang terus bertambah.
“Dalam bisnis franchise, kami percaya bahwa pertumbuhan Baker Old hanya akan berkelanjutan jika mitra-mitra kami juga berkembang. Karena itu, sejak awal kami berkomitmen menyediakan dukungan operasional berbasis sistem yang mudah diakses dan real-time,” ucap Agung Haryadi.
Padahal, kunci bisnis kuliner di era digital saat ini adalah dengan adanya sistem operasional yang terintegrasi. Untuk itu, PT Esensi Solusi Buana (ESB), yakni perusahaan teknologi penyedia software all-in-one berbasis cloud khusus untuk industri F&B, hadir dengan solusi operasional terintegrasi yang dirancang sesuai kebutuhan industri.
Sistem operasional yang disediakan oleh ESB pun beragam, mulai dari ESB POS dan KIOSK untuk kelola pemesanan produk hingga ESB Kitchen dan Lounge yang bisa digunakan untuk mengelola pesanan di dapur dan antrean pelanggan secara terintegrasi.
Lilysan mengungkap bahwa ia telah beralih untuk memakai sistem dari ESB sejak awal 2024 lalu. Sistem dari ESB dinilai membawa perubahan positif bagi bisnis, mulai dari operasional yang lebih stabil hingga dukungan teknis yang responsif. Alhasil, jalannya usaha bisa menjadi lebih lancar.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Baker Old. Agung Haryadi mengatakan bahwa teknologi dari ESB dapat membantu mitra mereka untuk memantau seluruh operasional bisnis secara presisi sehingga para mitra bisa lebih fokus untuk mengembangkan bisnis agar lebih maju.
Perbesar
OLIN, aplikasi AI pertama di bidang kuliner yang dikembangkan oleh ESB. Foto: Salsha Okta Fairuz/kumparan
Melihat banyak pelaku usaha yang perlu untuk mengembangkan bisnisnya, ESB juga memperkenalkan aplikasi AI pertama di industri kuliner yang dapat menjadi mitra strategis bagi para pelaku usaha.
Aplikasi tersebut bernama OLIN dan telah dilatih intensif selama dua tahun untuk memahami tantangan dalam industri kuliner. Aplikasi ini mampu menganalisis data harian, melihat tren, dan memberikan saran bisnis yang relevan bagi pelaku usaha.
OLIN juga diklaim dapat meningkatkan penjualan lewat strategi up-selling dan rekomendasi promosi berdasarkan kebiasaan pelanggan dan performa menu. Selain itu, OLIN bisa mendeteksi potensi fraud dengan menganalisis pola historis transaksi dan operasional.
Aplikasi ini dirancang agar mudah digunakan oleh siapa pun dan cocok untuk berbagai model usaha. ESB juga menjamin sistem keamanan server OLIN telah memenuhi standar perlindungan informasi yang tinggi sehingga pelaku usaha tidak perlu khawatir.