SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kelompok Kerja Wartawan Taman Surya Surabaya (Potas) bersama Perumda Air Minum (PAM) Surya Sembada Surabaya menggelar bakti lingkungan, Sabtu (3/5/2025).
Menjadi rangkaian dalam peringatan Hari Bumi (diperingati tiap 22 April), acara yang juga didukung Pemkot Surabaya ini berpusat di Taman Asreboyo, Ngagel, Kecamatan Wonokromo Surabaya.
Turut dihadiri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan jajaran direksi PAM Surya Sembada Surabaya, acara fokus pada pembersihan taman, penataan sepadan, hingga pembersihan sungai Kalimas di sepanjang taman.
Melibatkan ratusan peserta dari Kader Surabaya Hebat (KSH), Mahasiswa Pemuda Tangguh, satgas gabungan dari lintas dinas, hingga pegiat lingkungan dari berbagai komunitas, mereka berbagi tugas dalam aksi sosial tersebut.
Wali Kota Eri mengapresiasi kegiatan ini. Pria yang akrab disapa Cak Eri ini mengingatkan pentingnya menjaga lingkungan. Terutama, wilayah sungai.
Selain mencegah pencemaran lingkungan hingga bencana banjir, kebersihan sungai Kalimas menjadi penting mengingat aliran ini menjadi bahan baku utama untuk air bersih di PAM Surya Sembada.
Dari total produksi yang mencapai sekitar 10.500 meter kubik perdetik, sekitar 92 persen di antaranya bersumber di Kali Surabaya.
Sisanya, PAM Surya Sembada mengambil bahan baku dari sumber di pegunungan Pasuruan.
"Alhamdulillah, teman-teman Potas bersama kita bisa memperingati Hari Bumi. Ini merupakan rangkaian dari kegiatan sebelumnya," kata Wali Kota Eri.
"Hari ini kita membersihkan sungai dan sempat menyusuri sungai untuk meninjau beberapa titik di sekitar kawasan sini. Terutama, soal kebersihan sungai," kata Eri.
Menurutnya, komitmen menjaga kebersihan sungai tak cukup hanya dilakukan melalui kerjabakti sekali waktu saja. Namun, juga dilakukan berkelanjutan oleh bersama, terutama dengan warga di sekitar sungai.
"Kepada warga, kami nyuwun tulung sanget. Sungai ini, 93 persen di antara menjadi bahan baku PAM Surya Sembada. Semakin sungai ini tercemar dan kotor, maka produksi air bisa semakin susah dan mahal," katanya.
Bukan hanya berpotensi mempengaruhi kualitas air, pencemaran air bisa memperbesar beban biaya yang bisa berdampak pada tarif air kepada pelanggan.
"Warga Surabaya nggak pengin tarif airnya mahal. Kalau nggak kepengin mahal, ya dijaga sungainya," katanya.
"Jangan sampai kotor. Jangan sampai tercemar. Karenanya, pada kegiatan Hari Bumi ini kami menggelar kegiatan dengan membersihkan sungai dan menyusuri sungai," kata Eri yang juga menyempatkan menyusuri sungai menggunakan perahu karet.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Eri bersama Direksi PAM Surya Sembada dan Potas turut menyebar bibit ikan. Hal ini diharapkan dapat menjadi ekosistem yang baik dalam menjaga lingkungan setempat.
Direktur Utama PAM Surya Sembada Surabaya Arief Wisnu Cahyono mengakui potensi cemaran limbah akibat pembuangan limbah domestik hingga limbah rumah tangga di sungai.
Senada dengan Wali Kota Eri, Arief mengatakan masalah tersebut mengakibatkan produksi air dengan menggunakan bahan baku sungai menjadi beban berat bagi PAM.
Untuk memastikan kualitas air terjamin ketika diterima konsumen, PAM Surya Sembada menggunakan teknologi yang membunuh cemaran. Sehingga, air menjadi bersih saat diterima masyarakat.
Sehingga, pihaknya berharap kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai.
"Kolaborasi ini diharapkan terus berkelanjutan. Melalui momentum Hari Bumi ini, kami mengajak seluruh stakeholder untuk sama-sama menjaga lingkungan, terutama aliran sungai karena ini menjadi bahan baku produksi air di PAM Surya Sembada," kata Arief sebelumnya.
Ketua Umum Potas, Robby Julianto optimis kegiatan ini bisa memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah sebelum dibuang ke sungai. Hal ini penting mengingat air sungai menjadi sumber bahan baku air bersih Surabaya.
"Kami tidak ada henti-hentinya untuk mengampanyekan kelestarian lingkungan dengan sama-sama menjaga alam. Ini merupakan kegiatan rutin untuk ikut sama-sama menjaga ekosistem setelah sebelumnya kami juga menggelar berbagai bentuk bakti sosial terkait Lingkungan dan air," kata Robby dikonfirmasi terpisah.