BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Barito Kuala (Batola) rupanya menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batola.
Bahkan hampir dipastikan status banjir yang melanda sejumlah kecamatan yang ada di Batola, khususnya di Kecamatan Kuripan, Kecamatan Tabukan dan Kecamatan Bakumpai akan segera dinaikkan statusnya dari yang semula hanya siaga darurat menjadi tanggap darurat.
PLT Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batola, Mirwan Efendi Siregar menerangkan ditingkatkannya status tersebut berdasarkan hasil rapat dari semua stake holder terkait yang sudah dilakukan pada Jumat (2/5/2025).
Dibeberkannya bahwa BPBD Batola sendiri dalam rapat tersebut memang memberikan rekomendasi agar dilakukannya peningkatan status banjir di tiga kecamatan yakni Kuripan, Tabukan dan Bakumpai.
Dan rekomendasi untuk menaikkan status tersebut lanjutnya dengan mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya dihentikannya aktivitas belajar mengajar di sekolah yang terdampak banjir.
Misalnya saja di Kecamatan Kuripan, hampir semua siswa di sekolah-sekolah diliburkan dan hanya belajar dari rumah bahkan sudah berlangsung sekitar dua pekan ini.
"Dan pada hasil rapat lintas sektor tersebut, ternyata semuanya sepakat bahwa statusnya ditingkatkan dari siaga menjadi tanggap darurat," ujarnya, Sabtu (3/5/2025).
Ditambahkan Mirwan bahwa penetapan status tanggap darurat banjir tersebut, diperkirakan mulai diterapkan dalam beberapa hari ke depan.
"Mungkin Senin nanti akan ditandatangani oleh Bapak Bupati," katanya.
Disinggung mengenai kawasan yang terdampak banjir, khususnya di tiga kecamatan yang akan dinaikan statusnya tersebut, Mirwan menerangkan jumlahnya mencapai belasan desa.
"Untuk di Kecamatan Kuripan ada 9 desa, Kecamatan Tabukan ada 8 desa dan Kecamatan Bakumpai ada 2 desa. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 20 cm sampai 80 cm," jelasnya.
Selain itu, Mirwan juga menerangkan sejumlah kawasan lainnya dari tiga kecamatan yang dinaikkan statusnya tersebut juga terdampak. Misalnya di Jejangkit maupun Mandastana. Hanya saja banjir di kawasan ini dampaknya belum terlalu ekstrem, terlebih siswa pun masih melakukan aktivitas belajar mengajar.
Mengenai penyebab banjir, Mirwan pun mengatakan dikarenakan beberapa fakto salah satunya adalah adanya fenomena banjir rob sehingga ketinggian debit air Sungai Barito pun meningkat.
"Selain itu diperkirakan karena adanya banjir kiriman," terangnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Batola, H Zulkipli Yadi Noor dalam keterangan yang dirilis oleh Diskominfo Batola membenarkan akan keputusan peningkatan status banjir di Batola tersebut setelah dilakukannya rapat koordinasi.
“Kita menyikapi situasi dan kondisi yang terjadi di beberapa kecamatan, khususnya Kecamatan Kuripan, Tabukan, dan Bakumpai yang terkena dampak musibah banjir. Rapat koordinasi ini membahas status tanggap darurat bencana, dan seluruh peserta menyepakati untuk menaikkan status tersebut, sehingga ada tindakan-tindakan selanjutnya yang memang harus kita ambil untuk menyikapi itu,” pungkasnya.(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)