Presiden Prabowo Bangun 25 Ribu Gudang Baru Setelah Mentan Lapor Gudang Bulog Penuh
Content Writer May 04, 2025 11:33 AM

TRIBUNNEWS.COM - Melimpahnya produksi beras nasional membawa tantangan baru: gudang Bulog nyaris penuh. Menanggapi laporan langsung dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Presiden Prabowo Subianto langsung bergerak cepat dengan memberi solusi konkret.

“Alhamdulillah, tahun ini produksi beras dan jagung kita melimpah. Pak Menteri (Amran) datang ke saya bilang, ‘Pak, kita bingung, nggak ada gudangnya," ungkap Presiden Prabowo saat menghadiri peringatan Hari Pendidikan Nasional di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jumat (2/5/2025).

Sebagai respon cepat, Presiden menginstruksikan pembangunan 25 ribu gudang improvisasi berbahan tahan lama yang dapat bertahan hingga 10 tahun. Gudang-gudang ini akan dibangun di berbagai wilayah sebagai solusi jangka pendek, sambil menunggu pembangunan gudang permanen di tingkat desa.

“25 ribu gudang improvisasi yang akan dibuat dari bahan-bahan yang lumayan bisa bertahan 5 - 10 tahun, sembari nanti kita akan bangun di tiap desa,” ujar Presiden Prabowo.

Tak hanya solusi jangka pendek, Presiden Prabowo juga menyiapkan solusi jangka panjang lewat program Koperasi Merah Putih di 80 ribu desa. Setiap desa nantinya tidak hanya memiliki gudang permanen, tetapi juga fasilitas cold storage untuk menyimpan hasil pertanian yang mudah rusak, serta armada truk untuk mempermudah distribusi langsung ke pasar atau Bulog.

“Setiap desa akan memiliki cold storage. Buah dan sayur bisa disimpan lebih lama, tidak cepat rusak. Kami juga siapkan truk agar hasil panen bisa langsung dikirim,” jelas Presiden.

Sebelumnya, dalam acara Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Banyuasin, Sumatra Selatan (23/4/2025), Presiden juga telah meminta seluruh unsur BUMN, TNI, dan Polri membantu membangun gudang sementara dengan memanfaatkan lahan milik pemerintah agar efisien.

Langkah strategis ini merupakan bagian dari komitmen Presiden dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Berbagai kebijakan yang digulirkan terbukti mendorong lonjakan produksi: menurut data BPS hingga April 2025, produksi gabah mencapai 13,9 juta ton, sementara stok beras nasional telah melampaui 3 juta ton, tertinggi dalam 23 tahun terakhir.

Selain itu, serapan beras Bulog juga mengalami lonjakan: 1 juta ton diserap dalam sebulan terakhir, total 1,7 juta ton dari Januari hingga April 2025 — seluruhnya berasal dari petani lokal, tanpa impor.

Kebijakan pendukung lainnya termasuk peningkatan kuota pupuk bersubsidi hingga 100 persen, reformasi distribusi, serta kenaikan harga gabah petani menjadi Rp6.500/kg. Langkah-langkah ini memberikan insentif kuat bagi petani untuk meningkatkan hasil panen mereka.

Dengan produksi melimpah dan gudang baru di desa-desa, Indonesia selangkah lebih dekat menuju swasembada pangan yang berdaulat.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.