Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menyoroti pembatalan mutasi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo.
Pasalnya, dikabarkan Letjen Kunto akan menjabat sebagai Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
Namun, terjadi pembatalan mutasi secara mendadak.
Pembatalan ini terjadi setelah markas besar TNI meralat mutasi tujuh perwira tinggi.
Lantas, Jamiluddin Ritonga menilai perubahan mendadak itu tidak lazim terjadi di tubuh TNI.
Selain itu, dapat mengundang pertanyaan publik.
Menurutnya, keputusan di TNI umumnya melalui pertimbangan matang dan jarang dianulir dalam waktu singkat.
“Perubahan ini mengagetkan dan terkesan tergesa-gesa, bahkan bernuansa politis,” ujarnya, Sabtu (3/5/2025).
Ia mengaitkan pergantian jabatan Letjen Kunto dengan dinamika politik nasional, termasuk desakan pencopotan Wapres Gibran.
Disebutkan bahwa ayahanda Letjen Kunto Arief, Try Sutrisno, termasuk pihak yang setuju dengan desakan tersebut.
Sementara itu, Jamiluddin menduga pembatalan mutasi Letjen Kunto berkaitan dengan campur tangan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Ada kemungkinan, dianulirnya pergantian Kunto karena Presiden Prabowo Subianto tak merestuinya. Bisa jadi Prabowo yang meminta langsung ke Panglima TNI agar jabatan Kunto Arief dikembalikan,” ujarnya.
Ia menyebut hanya Presiden sebagai Panglima Tertinggi yang bisa menganulir keputusan Panglima TNI.
Jika benar Prabowo terlibat, maka hal ini menunjukkan kekuatannya masih dominan di tubuh TNI.
“Prabowo sudah menunjukkan sikap tegas sebagai presiden sejati, dan itu yang diharapkan rakyat,” tegasnya. (Tribun-Video.com)
