Grid.ID - Artis cantik Nana Mirdad curhat pilu diteror debt collector. Istri Andrew White itu kena teror debt collector gara-gara menggunakan layanan paylater di sebuah aplikasi jasa ojek.
Nana Mirdad tak menyadari bahwa paylater itu memiliki sistem mirip pinjol ilegal. Hal itu membuatnya sampai kena teror debt collector.
Pengalaman tak mengenakkan itu disampaikan Nana Mirdad di akun Instagram Storynya @nanamirdad_ pada Jumat (02/05/2025). Di unggahan itu, Nana memperlihatkan bukti teror debt collector yang tak henti menghubunginya.
Ia mengaku kena teror itu usai menggunakan fitur paylater untuk memesan makanan senilai Rp 800 ribu. Tagihan itu pun jatuh di tanggal 1 Mei.
Mengejutkannya, saat jatuh tempo, Nana terus menerus diteror dari pagi hingga sore. Nana Mirdad tak sadar bahwa paylater yang ia gunakan itu termasuk pinjol legal.
Parahnya, paylater itu memiliki akses ke data BI dan bisa membuat skor kredit pengguna menjadi jelek. Buntut dari hal itu, Nana Mirdad kapok menggunakan paylater di aplikasi tersebut.
“Tagihan untuk tanggal 1, tapi sejak pagi sudah ditelepon terus-menerus, seolah-olah telat bayar berhari-hari. Setelah dibayar pun tetap dikenai denda satu hari sebesar Rp50 ribu, yang menurut saya cukup tinggi,” tulisnya, Jumat (2/5).
"Saya baru tahu kalau ini termasuk pinjol legal. Karena itu, mereka punya akses ke data BI dan bisa mempengaruhi skor kredit kita. Padahal catatan kredit saya di kartu kredit selama ini tidak pernah bermasalah,” ungkap Nana.
“Bayangkan jika penagihan dilakukan seperti ini, tentu catatan di BI bisa terganggu. Sistem penagihannya tidak tepat dan melibatkan orang-orang yang tidak profesional. Gara-gara itu, saya memilih untuk tidak lagi menggunakan fitur paylater,” ujarnya.
Nana Mirdad menceritakan awal mula dirinya memakai fitur tersebut. Ibu dua anak itu benar-benar tak menyangka bila fitur itu mirip dengan pinjol.
"Sampe sore tetep lho diganggu di WA. Biasanya aku isi top up gopay money and itu agak rempong pas lagi buru-buru. Ga ada kepikiran ini kaya pinjol.
"Tapi setiap bulan kok ngerasa penagihannya lebay banget... Sempet cari cara mau non aktifin di apps tapi gak bisa," lanjutnya.
"Tapi namanya manusia kadang gak sempet top up dan akhirnya kepake juga. Kadang 800rb, kadang 1 jutaan. Bukan miliaran bukan Ehhh kali ini sampe di WA ganggu banget."
"Akhirnya baru tau dari kalian kalo ini memang adalah bentuk pinjol legal dan bahayanya mereka legal jadi betul2 punya link untuk bikin data kita jelek di BI. Omg," ujarnya.
Ia memperingatkan pada followersnya agar berhati-hati saat memakai fitur paylater. Menurutnya banyak penagih yang tidak kompeten hingga membuat skor kredit pengguna jelek.
“Jangan sampai hanya karena beli makanan pakai paylater, catatan kredit kita rusak. Rasanya seperti ditagih pinjol,” pungkasnya.
"Non aktifin demi apapun fiturnya daripada hidup kalian direror."
"Ini sistemnya kaya preman. Kalian yang aman2 ya teman2... Udahhh... di top up aja aplikasinya. Atau link CC kalo bisa."
"Jangan terlena paylater.... ternyata kaya pinjol memang. Orang2nya yang menagih tidak kompeten tapi punya kuasa bikin credit record kita jelek. Hehe."
"Super ngga aman," pungkasnya.