TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembacokan yang melibatkan anak terhadap ibu kandungnya di Desa Kalijati Barat, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengguncang warga setempat.
Kejadian tersebut berlangsung pada Sabtu (3/5/2025) malam ketika pelaku, FM, melihat ibunya keluar dari kamar mandi.
Menurut keterangan Ainil (21), kakak pelaku, insiden bermula saat ia sedang bermain ponsel dan melihat ibunya keluar dari kamar mandi.
FM, yang saat itu menenteng golok, tiba-tiba menyerang ibunya setelah sempat terjadi perebutan golok di antara mereka.
“Awal mulanya saya lagi main HP, mamah saya abis dari kamar mandi, kemudian lihat adik saya bawa golok."
"Tadinya golok mau diambil sama mamah saya, tidak tahu kenapa ketika disamperin ke kamar, adik saya tiba-tiba baca ayat kursi, Allahu Akbar, dan Bismillah lalu nyerang mamah,” ungkap Ainil.
Setelah serangan itu, Ainil berlari keluar untuk meminta tolong.
Warga yang mendengar teriakan segera berdatangan dan berhasil mengamankan FM, sehingga ibunya, yang terkapar dengan luka bacokan di kepala, bisa diselamatkan.
Warga segera membawa korban ke rumah sakit menggunakan mobil.
Tak lama setelah itu, mereka melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kalijati.
Polisi pun datang dan mengamankan FM untuk menjalani pemeriksaan.
Polisi juga memasang garis polisi di lokasi kejadian dan meminta keterangan dari beberapa saksi, termasuk Ainil.
Setelah pemeriksaan, pihak kepolisian berencana memeriksakan kondisi kejiwaan FM ke psikiater.
Ainil menjelaskan, perilaku FM mulai berubah setelah perceraian orang tua mereka.
Sejak saat itu, FM tampak tidak stabil dan sering terlibat konflik dengan ibunya.
“Semenjak perceraian mamah sama bapa saya, dari SD sampai SMP dia stabil aja kayak anak-anak lainnya normal."
"Tapi semenjak orang tua pisah terus dibawa bapa, dan di saat adik saya balik lagi bersama mamah, jadi ada tingkah-tingkah aneh kayak gitu,” tambah Ainil.
Konflik antara FM dan ibunya juga dipicu oleh masalah sepele terkait pembelian ponsel dari hasil penjualan ayam.
"Awalnya, pelaku sudah dibeliin HP dari hasil penjualan ayam, lalu setelah hasil penjualan ayam nya tersebut di belikan HP, sisa ayam yang masih ada," ucapnya.
Sesuai perjanjian mamah dengan adik saya, sisa ayam tersebut nantinya buat makan sehari-hari, namun adik saya ini, malah menjual lagi ayam sisa ini.
"Disinilah awalnya mamah dan adik saya sering konflik, hingga puncaknya semalam dan sebelumnya juga sudah sering di nasehati sama mamah saya namun adik saya selalu melawan dan tidak mau dengar nasehat mamah," pungkasnya.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).