IHSG Diproyeksi Menguat Terbatas, Cermati Saham Pilihan Hari Ini
kumparanBISNIS May 05, 2025 12:25 PM
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan bergerak menguat terbatas dengan potensi koreksi pada perdagangan Senin (5/5). Sebelumnya, IHSG ditutup naik 48,93 poin atau 0,72 persen ke posisi 6.815,730 pada perdagangan Jumat (2/5).
MNC Sekuritas melihat penguatan IHSG pada Jumat (2/5) masih disertai oleh volume pembelian, tetapi penguatan IHSG diperkirakan akan relatif terbatas.
“Adapun area penguatan kami perkirakan akan menguji 6,840. Waspadai, akan adanya potensi pembalikan arah dari IHSG untuk membentuk wave [b], di mana kami perkirakan akan menguji 6.364-6.618,” tulis MNC Sekuritas dalam risetnya, Senin (5/5).
Adapun rekomendasi saham menurut analis MNC Sekuritas meliputi BUKA, KLBF, TPIA, UNTR untuk diperhatikan sepanjang Senin (5/5).
Kemudian, analis Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG masih akan fluktuatif dalam rentang 6.730-6.870 per Senin (5/5).
Dalam sisi global, penguatan ditopang oleh rumor China tengah mengevaluasi peluang negosiasi dagang dengan AS. Dari data ekonomi, Nonfarm Payrolls capai 177.000 di April 2025, jauh lebih baik dari yang dikhawatirkan yaitu 138.000. Kedua hal tersebut menjadi faktor utama yang meredam kekhawatiran risiko resesi di AS.
“Indonesia masih melakukan negosiasi dagang dengan AS. Meski AS memberikan tekanan terkait beberapa pembatasan non-tarif, seperti TKDN, Indonesia memiliki daya tawar dari kondisi sejumlah mainan populer asal AS yang diproduksi di Indonesia,” tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya.
Perbesar
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Tarif resiprokal tersebut berpotensi memicu lonjakan harga mainan-mainan tersebut. Pemerintah AS telah menyampaikan petunjuk potensi trade deals dengan beberapa negara dalam 2-3 pekan ke depan.
Dari dalam negeri, pasar merespons positif kenaikan inflasi tahunan yang mencapai 1,95 persen pada April 2025, naik dari 1,03 persen di Maret. Inflasi inti juga menunjukkan tren kenaikan ke level 2,5 persen secara tahunan. Kenaikan ini dipandang sebagai sinyal membaiknya konsumsi domestik, lebih kuat dari yang dikhawatirkan sebelumnya.
Namun, di sisi lain, indeks manufaktur mengalami penurunan ke 46,7 pada April dari 52,4 di bulan sebelumnya. Penurunan ini tidak hanya dipicu oleh dampak perang tarif global, tetapi juga oleh berkurangnya aktivitas produksi selama libur panjang Idul Fitri.
Adapun saham-saham yang dapat direkomendasikan oleh Phintraco Sekuritas meliputi INKP, BRPT, BUMI, ICBP, MNCN dan EXCL.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.