TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Riau Abdul Wahid, mengajak Persatuan Masyarakat Riau Indonesia (PMRI) untuk mendukung wacana Riau menjadi daerah istimewa.
Hal itu disampaikannya dalam pengukuhan pengurus PMRI, halal bi halal, dan rapat kerja nasional ke-1 di Anjungan Riau, TMII, Jakarta, Minggu (4/5/2025).
“Kita dukung karena sesungguhnya daerah Riau ini memiliki banyak keistimewaan (mulai dari budaya dan sumber daya). Menurut saya perlu kita dukung bersama-sama, saya juga minta dukungan kepada PMRI,” kata dia, dalam keterangannya Senin (5/5/2025).
Di sisi lain, ia mengapresiasi organisasi PMRI yang menjadi pemersatu masyarakat Riau.
Ia berharap organisasi masyarakat Riau ini dapat membantu pemerintah menyebarkan budaya dan tolerasi Riau yang baik. Serta bisa berkolaborasi bersama pemerintah untuk membangun Riau.
“Ini sangat membantu kami pemerintah Provinsi Riau, mendata, dan mengomunikasikan. Kami berharap masyarakat Riau yang berada di luar Riau (merantau) ini akan menjadi duta di berbagai daerah untuk menyebarkan budaya, toleransi, dan menjadi duta ekonomi. InsyaAllah kami akan terus berkomunikasi baik dengan PMRI ke depan,” ujar Abdul Wahid.
Sementara itu, Ketua Umum PMRI Rusli Effendi mengungkapkan, bersyukur lantaran masyarakat Riau dapat berkumpul pada momentum kali ini.
Rusli mengaku, PMRI dibentuk bertujuan untuk memberikan kontribusi bagi Bangsa dan negara.
“Saya berbangga dan berbahagia, masyarakat Riau seluruh Indonesia berkumpul bahkan ada yang dari luar negeri juga. Kami siap memberikan kontribusi yang baik bagi Bangsa dan negara. Kami juga akan membantu Pak Gubernur mempromosikan Riau dan tentu akan berkolaborasi bersama untuk kemajuan Riau,” ujarnya.
PMRI sendiri telah berdiri sejak tahun 2023 dan memiliki tagline “Raga di Rantau, Jiwa di Riau”.
Jumlah perantau Riau sendiri yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia mencapai 2.000.000 orang lebih.
Dengan berdirinya PMRI, diharapkan dapat membangun kebersamaan dan persatuan, serta memajukan kesejahteraan, meningkatkan harkat dan martabat masyarakat Riau di perantauan umumnya di Provinsi Riau, dalam rangka mewujudkan pembangunan Indonesia yang berkemajuan, adil, dan makmur.
Acara tersebut dihadiri oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono, Wakil Gubernur Bangka Belitung Hellyana, dan para tokoh lainnya.