TRIBUNNEWS.COM - Presiden RI Prabowo Subianto memuji Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai mampu menjaga inflasi di Indonesia semasa kepemimpinannya selama ini.
Prabowo mengatakan, kepemimpinan dan manajemen Jokowi mengendalikan inflasi adalah sebuah prestasi.
Ia mengaku pujiannya itu disampaikan dengan jujur, bukan karena ada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang sedang duduk di sebelahnya.
Hal itu disampaikan Prabowo saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/5/2025).
"Ini prestasi. Dan saya harus katakan. Jujur ini."
"Bukan karena Mas Gibran ada di sebelah saya, bukan. Ini objektif. Ini salah satu hasil daripada kepemimpinan dan manajemen Pak Jokowi," ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan, keberhasilan Jokowi dalam menjaga inflasi mungkin karena pengalamannya sebagai Wali Kota Solo.
Ia menyebut Jokowi bisa memahami bagaimana cara mengendalikan inflasi tanpa perlu belajar di Harvard University.
"Mungkin pengalaman beliau sebagai wali kota membuat beliau ngerti bagaimana memanage inflasi. Yang mungkin enggak ada di buku. Enggak diajarkan di Harvard atau di MIT (Massachusetts Institute of Technology)," jelasnya.
Prabowo mengatakan, keberhasilan suatu negara bisa dilihat dari bagaimana negara itu mengendalikan inflasi.
Menurutnya, Indonesia saat ini menjadi salah satu di antara negara dengan tingkat inflasi terendah di dunia.
"Inflasi kita salah satu terendah di dunia, mungkin di antara 5 negara yang terendah di dunia. Mungkin inflasi lebih rendah dari kita Tiongkok ya," kata Prabowo.
Sebagai informasi, Senin (5/5/2025) hari ini Prabowo memimpin sidang kabinet di Istana Negara, Jakarta.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan para menteri serta wakil menteri turut hadir.
Sidang kabinet ini menjadi momen evaluasi enam bulan kabinet Merah Putih dalam bekerja sejak Oktober 2024.
Prabowo meminta kabinetnya mengoreksi hal-hal yang selama ini dikerjakan.
"Baru saja kita melewati tonggak enam bulan pertama, bisa dikatakan ini adalah semester pertama pemerintahan kita, dan sekarang tiba kita melihat rapor kita apakah merah atau memuaskan atau cukup memuaskan atau sangat memuaskan," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, ia melihat secara objektif selama enam bulan menjabat, ada 28 kebijakan baru yang dihasilkan.
"Hal-hal yang bersifat fundamental, memperkuat landasan kebangkitan kita sebagai bangsa. Kita telah menghasilkan 28 kebijakan baru, kebijakan-kebijakan tersebut yang berhubungan langsung dengan hajat hidup rakyat kita," jelas Prabowo.
Prabowo mengungkapkan, meskipun baru berjalan enam bulan, namun ratusan produk kebijakan juga telah dilaksanakan untuk menjadi landasan pemerintahan.
"Hal-hal ini kita lakukan dalam waktu yang cukup singkat tidak diperkirakan bahwa kita mampu mencapai itu dalam waktu yang singkat. Walaupun 28 kebijakan baru, namun produk-produk untuk mencapai kebijakan tersebut saya hitung lebih dari 100 bahkan mendekati 200," ungkap Prabowo.
"Kalau kita lihat secara objektif saya mau katakan, bahwa dalam 6 bulan kita memerintah, kita telah mencapai hal-hal yang cukup berarti, hal-hal yang bersifat fundamental, memperkuat landasan, kebangkitan kita sebagai bangsa," ujarnya.
(Milani)