Kakak Wanita Tewas Dicor Bongkar Kebohongan Joko, Tegaskan Dwi Hastuti Dibunuh Bukan karena Asmara
Bobby Wiratama May 05, 2025 08:33 PM

TRIBUNNEWS.COM - Fakta baru kasus wanita tewas dicor di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, dibongkar oleh kakak korban Yunianto.

Ia membantah adiknya Dwi Hastuti (48) memiliki hubungan spesial dengan pelaku Joko Nur Setyawan (34).

"Tidak ada hubungan spesial seperti dikatakan oleh pelaku," tegasnya, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Senin (5/5/2025).

Yunianto dalam kesempatannya menegaskan, secara pribadi dirinya tidak mengenal Joko secara dekat.

Meskipun demikian, ia memang sempat bertemu dengannya dalam sebuah acara.

"Tidak terlalu kenal, ketemu pelaku saat kegiatan mengantar Paguyuban Reog ke Temanggung," tambah dia.

Yunianto lalu menceritakan awal mula adiknya dilaporkan hilang sejak 14 Februari 2025 lalu.

Sejak Dwi Hastuti tak ada kabar, pihak keluarga sudah curiga dengan Joko Nur.

"Dari pihak keluarga terutama saya sendiri sudah curiga dengan pelaku. Karena (motifnya) bukan asmara seperti diviralkan itu," sebut Yunianto.

Memang diketahui antara pelaku dan korban sedang terlibat permasalahan perihal mobil rental.

Mobil milik korban sengaja dibawa pelaku untuk disewakan.

Namun dalam perjalanan, mobil tersebut digadaikan oleh pelaku.

"Maka adek saya mencari keberadaan mobilnya di mana.," tambahnya.

Yunianto mengaku mencari mobilnya seorang diri tanpa didampingi polisi maupun keluarga.

Dwi Hastuti juga sempat curhat terkait masalah ini dan meminta saran kepada teman-temannya semasa sekolah.

"Terus dia inisiatif mencari pelaku itu untuk menunjukkan mobilnya di mana," papar Yunianto.

Terakhir, Yunianto meyakini pelaku sudah merencanakan pembunuhan terhadap korban.

Sedangkan terkait motifnya, ia yakin bukan persoalan asmara.

"Ini tentang mobil rental, kepemilikan harta. Joko sudah ada niat jahat dari awal," tandasnya.

Penjelasan polisi

Kasat Reskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sadewo memberikan pernyataan berbeda terkait hubungan pelaku dan korban.

Berdasarkan keterangan Joko Nur, ia mengakui menjalin asmara dengan Dwi Hastuti.

Keduanya sudah saling mengenal sejak Oktober 2024 lalu.

Sebelum dibunuh, korban juga sempat minta dinikahi.

"Korban ini meminta untuk dinikahi oleh pelaku."

"Namun, pelaku karena sudah berkeluarga di situlah mulai muncul emosi daripada pelaku," ujar dia, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews.

Selain asmara, lanjut Iptu Agung ada motif lain, yakni masalah utang sebesar Rp15 juta.

Polisi masih terus mendalami kasus ini termasuk menelusuri barang-barang berharga milik korban yang hilang.

Sementara latar belakang dari pelaku adalah sopir bus.

"Dia adalah pengemudi bus. Untuk rekam jejak kriminal belum ada," beber Iptu Agung.

Polisi untuk sementara menjerat tersangka dengan pasal 338 KUHP mengatur tentang tindak pidana pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.

Pengakuan Joko

Joko di hadapan polisi mengakui korban adalah selingkuhannya, karena dirinya sudah beristri dan memiliki 2 anak.

"Motifnya dia itu ngejar saya ingin dinikahi, saya tidak mau karena saya sudah punya anak istri."

"Motif lain saya punya pinjaman Rp 15 juta," katanya, dikutip dari TribunSolo.com.

Joko turut mengakui, dirinyalah pelaku tunggal dalam kasus ini.

"Saya cekik dari belakang. Setelah (korban meninggal) dikubur di belakang rumah, saya kubur dengan tanah, saya cor biar tidak bau. Tidak ada yang membantu, saya sendiri," tandasnya.

Informasi tambahan, kasus ini mulai terungkap saat polisi menerima laporan penemuan mayat dicor pada 1 Mei 2025 kemarin.

Lokasinya di rumah orang tua pelaku, di sebuah rumah sederhana di Dusun Brubuh, Desa Ngadirojo Lor, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

(Endra)(TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.