Presiden Prabowo Subianto mengklaim rasio utang Indonesia menjadi salah satu yang terendah di dunia. Hal ini didukung dengan keberhasilan Indonesia menjaga defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Prabowo mengatakan, Uni Eropa telah bersepakat melalui Perjanjian Maastricht atau Perjanjian Uni Eropa (TEU) untuk mematok angka defisit APBN para anggotanya maksimal di angka 3%.
"Kita disiplin ke diri sendiri, kita jaga bahwa kita pelihara defisit tetap 2,5% dari GDP (PDB) kita. Tidak ada kewajiban," kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (5/5/2025).
Namun demikian, menurutnya saat ini sejumlah negara Uni Eropa justru telah melanggar standar tersebut. Tidak sedikit dari mereka yang defisit APBN sudah jauh melampaui angka 3%.
"Sekarang gimana? Jerman, Inggris Prancis sudah jauh (di atas) 3% mereka langgar standar mereka sendiri. Indonesia menjaga di bawah 3%. Maka, utang kita perbandingan dengan GDP-nya satu yang terendah di dunia," ujarnya.
Prabowo mengatakan, Indonesia memiliki kemampuan pengendalian manajemen ekonomi dengan prinsip kehati-hatian, salah satunya menghemat anggaran. "Dalam hati-hati itu yang kita bangga adalah kita hemat besar-besaran. Inilah yang bisa kita lakukan, program strategis," kata dia.