FAKTA Kematian Ilham Siswa SMP Lubukpakam: Bukan Kecelakaan Tapi Dibunuh, Luka Kepala Jadi Petunjuk
Tommy Simatupang May 05, 2025 11:35 PM

TRIBUN-MEDAN.com - Kasus temuan jasad Siswa SMP Lubukpakam bernama Muhammad Ilham membuka fakta baru. 

Muhammad Ilham yang sempat dinyatakan korban lalu-lintas ternyata korban pembunuhan. 

Jasad Ilham ditemukan warga di parit Jalan Pelak Lubukpakam pada 13 April lalu.

Saat itu posisinya seperti sedang sujud. 

Sementara motor yang dibawa berada di dekatnya. Berdasarkan keterangan pihak keluarga kalau ban motor bagian depan berada di parit dan bagian ban belakang diatas tanah.

Posisi motor nyungsep ke dalam parit. 

Bodi Motor bersandar ke tembok bengkel las yang jauh dari pemukiman warga. 

Saat itu sama sekali tidak ada ditemukan bercak darah di lokasi.

Korban meninggalkan rumah pada 12 April lalu.

Kini pada Senin (5/5/2025) terkuak bahwa Ilham merupakan korban pembunuhan. 

Kepolisian telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Di lokasi itu keluarga korban juga ikut menyaksikan jalannya olah TKP.

Ayah korban, Rudi, dan abang korban, Diki, memberikan keterangan kepada polisi di lokasi olah TKP.

Keduanya menjelaskan pertama kali menemukan jasad Ilham. 

Di awal polisi datang tanpa membawa sepeda motor yang dinaiki korban.

Untuk mendukung jalannya olah TKP tidak lama kemudian motor pun didatangkan.

Posisinya tampak melintang dari jalan. 

Posisi ban depan masuk ke dalam parit sementara ban belakang berada di atas parit.

Rudi dan Diki menyebut kalau waktu itu melihat jasad korban seperti sujud di parit.

Sementara motor bersandar di dinding tembok bengkel las. 

"Walaupun saya sedih tapi sekarang saya senang lah karena kasusnya sudah ada perkembangan. Tadi saya dikabarin kalau kasusnya bukan kecelakaan. Saya berharap kasus pembunuhan anak saya ini bisa cepat terungkap," kata Rudi. 

REMAJA TEWAS DI DELI SERDANG: Kedua orangtua korban, Rudi dan Suyati menunjukkan foto semasa hidup anaknya dan luka-luka yang didapat setelah jasad ditemukan di parit, Sabtu (3/5/2025). Saat ini kasus kematian Muhammad Ilham ini sedang ditangani oleh pihak kepolisian
REMAJA TEWAS DI DELI SERDANG: Kedua orangtua korban, Rudi dan Suyati menunjukkan foto semasa hidup anaknya dan luka-luka yang didapat setelah jasad ditemukan di parit, Sabtu (3/5/2025). Saat ini kasus kematian Muhammad Ilham ini sedang ditangani oleh pihak kepolisian (TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN)

Saat olah TKP dilakukan, warga pun sempat menonton apa yang dilakukan polisi.

Selain itu juga terlihat ada pihak pemerintah Desa. 

"Kemarin memang lokasi ini gelap kalau malam tapi sekarang sudah dikasih lampu. Sudah terang. TKP ini saya Kepala Dusunnya," ucap Andi. 

Pihak Polresta Deliserdang telah melakukan gelar perkara dalam kasus ini, Senin (5/5/2025). Selain Satuan Lalulintas juga ikut mengikuti gelar Satuan Reserse Kriminal (Reskrim). Dari hasil gelar ini didapati korban tewas bukan karena kecelakaan lalu lintas. 

"Benar kita barusan saja selesai gelar perkara. Kesimpulannya memang tidak ada kejadian kecelakaan," ujar Kasat Lantas Polresta Deli Serdang, AKP Johan Kurniawan. 

Johan menerangkan kesimpulan tidak adanya kecelakaan lalu-lintas yang dialami oleh korban sesuai dengan fakta-fakta yang ada di lapangan. Hal ini lantaran pihaknya sudah turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kasus ini pun kini ditangani oleh Satreskrim. 

"Kasusnya ditangani sama Reskrim selanjutnya. Reskrim mau olah TKP juga sama Iden (tim identifikasi)," kata Johan. 

Teka-teki kematian Muhammad Ilham (13), siswa SMP di Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang akhirnya terjawab.

Ditemukan Luka di Kepala

Dari keterangan ibu korban, Suyati, anaknya itu pergi meninggalkan rumah sekira pukul 18.00 WIB.

Jasadnya ditemukan sekitar 1 km dari rumah. Saat ditemukan bagian kepalanya penuh dengan luka yang diduga sabetan benda tajam. 

"Pergi dari rumah untuk beli nasi sore-sore itu karena katanya dia lapar. Saya baru pulang undangan sempat ditanyanya mamak bawa apa. Karena nggak ada dan dia bilang lapar, saya suruh beli nasi dan itulah dia pergi naik sepeda motor," sebut Suyati (56). 

Suyati saat itu menyebut tidak ada memiliki firasat apapun. Ia semakin gelisah ketika setelah azan magrib anaknya tidak juga kembali ke rumah.

Keluarga semakin panik karena hingga malam hari ketika dicari-cari kerumah teman-temannya juga tidak ditemukan. 

"Kami malam sudah enggak tidur karena nggak pernah dia nggak pulang. Abang sama bapaknya cari ke rumah temannya pun enggak ada. Saya juga ikut cari malam-malam itu sampai naik becak muter-muter," kata Suyati. 

Pihak keluarga juga saat ini ada menduga kalau pelaku pembantaian terhadap Muhammad Ilham adalah kelompok geng motor.

Hal ini mengingat dalam waktu sebulan terakhir kelompok geng motor bukan hanya beraksi tengah malam saja tapi juga sore hari di Lubukpakam.

Apalagi lokasi tempat awal pertama kali jasad korban ditemukan jauh dari area pemukiman warga. 

"Adik aku ini anak baik. Nggak pernah dia gabung-gabung sama kelompok geng motor gitu. Mana tau dia itu mainnya pun nggak pernah jauh-jauh," ucap abang kandung korban, Diki. 

Kasus kematian Muhammad Ilham anak bungsu pasangan Rudi dan Suyati ini sudah dilaporkan ke Polresta Deli Serdang sejak April lalu.

Namun saat melapor dari bagian SPKT mereka diarahkan ke Bagian Unit Laka Satlantas karena dinilai kecelakaan. 

(dra/tribun-medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.