Produksi Beras Nasional Naik di Triwulan I 2025, Presiden Prabowo: Ini Prestasi Nyata Bangsa
Content Writer May 06, 2025 12:33 PM

TRIBUNNEWS.COM — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto mengucap syukur dan bangga atas keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan produksi beras dan jagung nasional secara signifikan.

Presiden menegaskan bahwa capaian ini adalah prestasi nyata yang tak bisa direkayasa, hasil kerja keras seluruh elemen bangsa, termasuk petani, pemerintah daerah, serta TNI dan Polri.

“Salah satu prestasi kita yang dirasakan, yang real dan tidak bisa dibuat-buat, adalah bahwa produksi beras dan jagung kita sangat berhasil. Saya baru kembali dari Sumatera Selatan. Biasanya produksi beras mereka sekitar 3 juta ton, tahun ini diperkirakan mencapai 4 juta ton. Artinya ada peningkatan 25 persen. Ini prestasi luar biasa, bahkan bisa dibilang tertinggi sepanjang sejarah,” papar Presiden Prabowo saat memberikan arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna, Istana Presiden, Jakarta, Senin (5/5).

Presiden juga menyoroti bahwa cadangan beras pemerintah saat ini mencapai angka tertinggi dalam sejarah NKRI. Sesuai Data Badan Pusat Statistika (BPS) produksi padi pada Triwulan I 2025 tumbuh sebesar 51,45 persen.

BPS juga memproyeksikan produksi beras nasional akan menembus 18,76 juta ton hingga akhir Juni 2025 (berdasarkan Kerangka Sampel Area/Amatan Maret 2025).

“Belum pernah pemerintah menguasai jumlah tonase beras sebesar sekarang. Ini bukan datang begitu saja. Apalagi pertanian adalah sektor yang sangat bergantung pada presisi dan perhatian terhadap faktor alam seperti cuaca dan iklim,” kata Prabowo.

Keberhasilan ini, menurut Presiden, tidak lepas dari peran serta jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) yang dipimpin oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Untuk itu, Presiden Prabowo sekaligus mengapresiasi terhadap kinerja jajaran Kementan yang turun langsung ke lapangan. 

“Saya bukan saya suka muji-muji tapi saya namanya kepala sekolah kalau ada yang berprestasi saya harus kasih tau. Jadi hari ini saya lihat tim pangan, Menteri Pertanian dan timnya semua fokus, untung aja Menteri Pertanian ada di Jakarta jadi bisa hadir, biasanya saya cari gak ada. Kadang sudah di Kalimantan Barat, kadang sudah di Jambi,” ucap Presiden Prabowo.

“Dua - duanya, saya lihat Menteri dan Wakil Menteri pertanian kita sampai hitam karena sering ke lapangan. Artinya mereka bekerja sungguh-sungguh. Kalo enggak hitam saya malah curiga,” lanjutnya. 

Presiden Prabowo juga mengungkapkan salah satu strategi pemerintah dalam mengatasi ancaman kekeringan, yakni dengan pengadaan pompa air untuk mengalirkan air dari sungai-sungai besar di berbagai daerah. 

“Saya turun langsung bersama Panglima TNI, Kapolri, Menteri Pertanian minta tambahan dana ke Menteri Keuangan untuk mengatasi kekeringan dengan pengadaan pompa. Sekarang hasilnya kita rasakan, kita aman,”kata Presiden

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor demi menjamin ketahanan pangan nasional. Ia menyatakan ketahanan pangan erat kaitannya dengan ketahanan negara, tanpa pangan yang kuat, tidak mungkin negara bisa mempertahankan keamanan nasional.

“Karena pangan adalah sumber dari sebuah negara, kalau pangan tidak aman, negara tidak aman, dan meraka (Panglima TNI dan Kapolri) sadar kalau tidak aman yang pusing tentara dan polisi,” tutup Presiden Prabowo.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.