TRIBUNNEWS.COM - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menawarkan tunjangan 1.000 dolar dan tiket pesawat komersial gratis kepada imigran ilegal jika mereka bersedia meninggalkan Amerika Serikat.
Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) mengumumkan kebijakan tersebut pada 5 Mei 2025.
Menurut kebijakan tersebut, imigran ilegal yang memenuhi syarat diminta untuk mendaftarkan diri melalui aplikasi CBP Home.
Imigran ilegal yang mendaftar pada program tersebut akan diprioritaskan untuk tidak ditahan dan setelah dikonfirmasi untuk keberangkatan sukarela, mereka akan menerima insentif finansial.
Trump menekankan manfaat program tersebut bahwa beberapa peserta mungkin memenuhi syarat untuk kembali secara sah di masa mendatang.
"Kami akan bekerja sama dengan mereka sehingga mungkin suatu hari nanti, dengan sedikit usaha, mereka dapat kembali - jika mereka orang baik, jika mereka adalah tipe orang yang kita inginkan di negara kita, orang-orang pekerja keras yang mencintai negara kita," kata Trump dalam sebuah acara di Gedung Putih pada hari Senin (5/5/2025).
"Dan jika tidak, mereka tidak akan... Jika mereka melewati batas itu, mereka akan dikeluarkan dari negara kita, dan mereka tidak akan pernah mendapatkan jalan untuk kembali. Dan itu akan menjadi proses yang jauh lebih sulit," kata Trump memperingatkan.
Menteri DHS Kristi Noem menjabarkan inisiatif tersebut sebagai cara terbaik, teraman, dan paling hemat biaya bagi imigran gelap untuk menghindari penangkapan oleh Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE).
"Jika Anda berada di sini secara ilegal, deportasi mandiri adalah cara terbaik, teraman, dan paling hemat biaya untuk meninggalkan Amerika Serikat guna menghindari penangkapan," kata Kristi Noem, seperti diberitakan Reuters.
Menteri tersebut juga mendesak imigran ilegal untuk mengunduh Aplikasi CBP Home dan mendeportasi diri sendiri.
Departemen tersebut memperkirakan prosedur deportasi tradisional membebani pembayar pajak rata-rata 17.121 dolar per orang.
Sebaliknya, program deportasi mandiri diperkirakan akan mengurangi biaya sekitar 70 persen, menurunkan biaya rata-rata menjadi sekitar 4.500 dolar per orang.
Sejak Donald Trump dilantik sebagai presiden untuk masa jabatan keduanya pada Januari lalu, ia mempromosikan kebijakan ketat untuk imigran ilegal.
Trump berupaya mendorong para imigran ilegal untuk pergi secara sukarela dengan mengancam denda yang besar, mencoba mencabut status hukum, dan mendeportasi mereka ke penjara terkenal di Teluk Guantanamo dan El Salvador.
(Yunita Rahmayanti)