Dedi Mulyadi Syok Dengar Pengakuan Siswi di Barak Militer Kecanduan Miras, Pemicunya Ortu Berantem
Ficca Ayu Saraswaty May 06, 2025 02:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Dedi Mulyadi syok dengan pengakuan siswi di barak militer.

Siswi tersebut mengaku kecanduan miras.

Terungkap penyebab siswi tersebut mengaku kecanduan miras di barak militer.

Sebuah pengakuan mengejutkan datang dari seorang siswi saat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunjungi barak militer di kawasan Rindam III/Siliwangi.

Program pelatihan militer ini memang dicanangkan Dedi untuk membina siswa bermasalah, terutama yang kerap melakukan pelanggaran disiplin atau terjerat pergaulan bebas.

Sambil berkeliling, Dedi menanyakan ke setiap anak persoalan apa yang dihadapi mereka sehingga masuk ke barak militer. Pernyataan seorang siswa berkerudung pun membuat Dedi terhenti.

“Ini kenapa neng, masalahnya apa?,” tanya Dedi Mulyadi dalam video yang diunggah melalui akun YouTube pribadinya, Senin (5/5/2025).

“Saya kena minuman keras,” jawab siswi tersebut dengan jujur.

Kaget dengan jawaban itu, Dedi langsung menimpali, “Minuman keras? Pakai kerudung kan?,”

Siswi tersebut lantas menceritakan bahwa ia terjerumus ke dalam pergaulan yang salah.

Awalnya, ia hanya diajak oleh teman, hingga akhirnya terbiasa mengikuti pesta minuman keras.

Grup Warung Sesat

Sampai suatu hari ia tergabung dalam sebuah kelompok pertemanan yang menamakan diri mereka ‘Warsat’, singkatan dari Warung Sesat.

Kelompok tersebut beranggotakan sembilan orang remaja yang gemar berpesta miras dan berkumpul hingga larut malam.

“Saya sering pesta miras bersama teman-teman, bahkan sampai tidak terhitung sudah berapa kali,” ujarnya.

Selain mengonsumsi miras, kelompok tersebut juga kerap berkeliaran hingga dini hari.

Akibatnya, siswi itu memiliki pola hidup tak teratur, tidur pukul 01.00, dan bangun siang. Makanya ia kerap bolos sekolah.

BARAK MILITER - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat mengunjungi tempat pembinaan siswa bermasalah di barak militer di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (5/5/2025) pagi. (KOLASE KOMPAS.com/Farida Farhan/Dok Dedi Mulyadi)

Dipicu Orangtua Kerap Berantem

Siswi ini menceritakan, miras menjadi pelariannya karena orangtuanya di rumah sering berantem. Ketika mengonsumsi miras ia menemukan ketenangan hingga akhirnya kecanduan.

“Oh suka jengkel sama orangtua karena bapak ibunya suka berantem,” kata Dedi saat mendengar curahan hati sang siswi.

“Jadi jenuh lihat bapak ibu berantem? Karena jenuh lihat bapak ibu berantem, udahlah saya lawan dengan cara ini?,” lanjut Dedi yang kemudian dijawab anggukan pelan dari siswi tersebut.

Saat ditanya kesan tinggal di barak, siswi ini mengaku merasa nyaman. Kehidupan di barak membuatnya bisa makan teratur, tidur nyenyak, dan lebih tenang meski tanpa ponsel.

“Sekarang udah lepas HP dulu, bisa hidup tanpa HP kan? Selamat ya, kamu cantik, gak boleh sembarangan ya,” pesan Dedi kepada siswi tersebut.

Melihat latar belakang kehidupan siswi tersebut, Dedi Mulyadi pun menggagas wacana pembentukan sekolah khusus bagi remaja yang menghadapi masalah keluarga.

“Misalnya Pemprov Jabar nanti punya kelas khusus, di luar ada sekolah untuk temen-temen yang orangtuanya bertengkar terus, yang tidak ada orang tuanya, kemudian kita punya guru, punya disiplinnya dari TNI. Mau gak ngikutin sekolah itu?,” tawarnya.

“Mau,” jawab siswi tersebut. 

Berita sebelumnya, puluhan siswa yang dinilai nakal masuk ke barak militer di Purwakarta dan Bandung untuk mengikuti kebijakan Dedi Mulyadi. 

Mereka akan mengikuti beberapa materi, dari mulai latihan fisik, kedisiplinan, agama, dan lainnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.